Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan bahwa peran laki-laki penting sebagai agen perubahan untuk mencapai kesetaraan gender.Dengan mengubah paradigma atau pola pikir laki-laki dengan memberi ruang kepada perempuan untuk bersama-sama menjadi subjek dalam pembangunan
"Dengan mengubah paradigma atau pola pikir laki-laki dengan memberi ruang kepada perempuan untuk bersama-sama menjadi subjek dalam pembangunan," katanya dalam acara temu wicara daring bertajuk "Ketika Laki-laki Bicara Kesetaraan Gender", yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, hakikat dari kesetaraan gender di Indonesia yaitu memastikan semua laki-laki dan perempuan memiliki aksesibilitas yang sama terhadap sumber daya, dapat berpartisipasi dan terlibat dalam proses pembangunan sesuai dengan kepentingan dan aspirasinya.
"Jika hal ini dilakukan maka manfaat pembangunan akan dirasakan secara adil dan setara," katanya.
Perempuan saat ini masih dikategorikan sebagai kelompok rentan. Kerentanan perempuan ini bukan disebabkan karena dirinya lemah, namun karena konstruksi sosial patriarki yang menempatkan perempuan pada posisi yang lebih rendah dari laki-laki.
Kondisi bias gender ini membawa perempuan pada berbagai permasalahan seperti stigmatisasi, stereotip bahkan marjinalisasi.
Ia berharap peringatan Hari Kartini 2021 menjadi momentum bagi semua pihak untuk mengedepankan suara perempuan dalam segala lini dan sektor kehidupan.
"Kami ingin memberikan wadah dan ruang bagi para laki-laki untuk ikut berbicara dan menunjukkan dukungan partisipasinya demi terciptanya kesetaraan gender dan perlindungan terhadap perempuan dari segala bentuk kekerasan dan perlakuan salah lainnya," demikian Bintang Puspayoga.
Baca juga: Menteri PPPA: Laki-perempuan memiliki hak yang sama untuk bekerja
Baca juga: Kesetaraan tanpa merendahkan laki-laki dalam film "Empu"
Baca juga: Menteri : Laki-laki berperan mewujudkan kesetaraan gender
Baca juga: KPMP Yogyakarta dorong kesetaraan perempuan dan laki-laki
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021