• Beranda
  • Berita
  • Salah satu desa di Sragen siapkan rumah hantu untuk pemudik nekat

Salah satu desa di Sragen siapkan rumah hantu untuk pemudik nekat

23 April 2021 18:23 WIB
Salah satu desa di Sragen siapkan rumah hantu untuk pemudik nekat
Rumah tua di Desa Sepat yang dianggap berhantu oleh warga yang digunakan untuk karantina. (ANTARA/Aris Wasita)

Mereka benar-benar kapok

Salah satu desa di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan rumah hantu untuk pemudik yang nekat datang pada Lebaran 2021.

"Sudah kami siapkan rumah hantu untuk yang nekat mudik. Ini baru kami bersihkan gotong-royong warga, besok sudah siap digunakan," kata Kepala Desa Sepat Mulyono di Sragen, Jumat.

Meski demikian, dikatakannya, sebelum mengoperasikan rumah tersebut sebagai tempat karantina, pemerintah desa akan meminta izin kepada Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati terlebih dahulu.

Melihat kondisi tahun lalu di mana pemerintah pusat juga sudah mengeluarkan larangan mudik, ia memperkirakan tahun ini akan tetap ada pemudik nekat seperti halnya tahun 2019.

Baca juga: Bebaskan stres akibat COVID-19 dalam peti mati dikeliingi zombie

Baca juga: Ganjar minta polisi menindak tegas pengancam tenaga medis di Sragen


"Saya kira akan ada warga yang tetap mudik, apalagi warga di sini banyak yang merantau di Jakarta bahkan luar Jawa," katanya.

Ia mengatakan selama menjalani karantina 14 hari tersebut pihak pemerintah desa akan menyediakan makanan untuk berbuka dan sahur untuk para pemudik.

Sementara itu, mengenai keberadaan rumah hantu tersebut merupakan rumah berusia tua yang sudah lama tidak digunakan sebagai hunian. Ia mengatakan dulunya bangunan tersebut merupakan gudang tas dan sudah sebelas tahun tidak ditempati.

Ia mengatakan pada tahun lalu, sejumlah warga yang nekat mudik dimasukkan ke dalam rumah tersebut untuk mengikuti karantina.

"Mereka benar-benar kapok. Selain ketakutan, ada yang mengaku pernah didatangi hantu yang mereka takutkan selama ini," katanya.

Baca juga: Motif batik COVID-19 tercipta selama isolasi mandiri

Baca juga: Jangan isolasi mandiri tanpa berkonsultasi dengan dokter

 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021