PR & Media Manager DFSK Indonesia, Ahmad Rofiqi mengungkapkan, "Bukan tidak mungkin kami akan memproduksi kendaraan listrik dengan skala besar di pabrik kita. Hal itu bisa terwujud ketika permintaan sudah mencapai volume tertentu."
"Iya kita memang rencana jangka panjangnya seperti itu, karena untuk mobil listrik ini sangat menarik dan kita lihat pemerintah sangat suportif untuk percepatan mengenai kendaraan listrik ini," ungkap Ahmad Rofiqi di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta pusat, Jumat (23/04).
Baca juga: DFSK Gelora E siap dipesan, tandai era kendaraan listrik Indonesia
"Tapi balik lagi karena kami sebagai APM kami juga harus melihat dari sisi bisnis bagaimana apakah volumenya mencukupi untuk produksi di Indonesia," tambah dia.
Dengan volume yang masih belum stabil dan minat masyarakat yang juga masih belum stabil, DFSK masih belum bisa untuk memproduksi kendaraan listrik di pabrik mereka.
"Makanya untuk sekarang kita masih impor dari China dan ketika nanti volumenya sudah mencukupi kita bisa produksi di Indonesia Kita akan produksi di sini," kata dia.
Kendati demikian, jika memang memungkinkan dia meyakini bahwa dalam jangka waktu dua sampai dengan tiga tahun DFSK akan mulai memproduksi kendaraan listrik komersialnya di Indonesia.
"Untuk jangka panjangnya ya kita akan produksi kendaraan listrik dari model passanger di sini, ketika itu semua sudah stabil," tutur dia.
Pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021, DFSK melengkapi jajaran kendaraan listrik mereka dari varian komersial, yakni DFSK Gelora E yang dapat menempuh jarak 300 km dalam sekali pengecasan.
Baca juga: Keliling Jakarta, DFSK Super Cab hanya "minum" bensin segini
Baca juga: Cari kendaraan baru? Simak daftar promo di IIMS Hybrid 2021
Baca juga: Menhub sebut DFSK Gelora E cocok untuk armada feeder bus
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021