• Beranda
  • Berita
  • Ruang isolasi COVID-19 di empat wisma Babel penuh

Ruang isolasi COVID-19 di empat wisma Babel penuh

24 April 2021 14:14 WIB
Ruang isolasi COVID-19 di empat wisma Babel penuh
Pengambilan sampel uji usap untuk mendeteksi COVID-19. ANTARA/Aprionis.

ada wisma yang melebihi kapasitas

Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyebutkan ruang isolasi pasien COVID-19 di empat wisma karantina penuh, karena meningkatnya warga yang terpaapar virus corona selama puasa Ramadhan 1442 Hijriah.

"Saat ini, empat dari wisma karantina pasien COVID-19 sudah penuh, bahkan ada wisma yang melebihi kapasitas," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel, Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan empat wisma karantina pasien COVID-19 yang penuh dan melebihi kapasitas yaitu Mess Melati Bangka dihuni 29 pasien dari kapasitas ruangan 15 kamar, Mess Anggrek Bangka dihuni 16 pasien dari kapasitas ruangan 14 kamar.

Selanjutnya, Wisma Karantina Bangka Barat dengan jumlah pasien 21 orang dari kapasitas16 orang, Wisma Isolasi Bangka Tengah dengan jumlah pasien 68 orang dari kapasitas 44 orang, Wisma Isolasi Bangka Selatan dihuni 17 pasien dari kapasitas 29 orang.

"Saat ini pasien COVID-19 yang masih menjalani isolasi sebanyak 1.278 orang atau mengalami peningkatan 11,27 persen dibandingkan hari sebelumnya," ujarnya.

Baca juga: Satgas: Tingkat kepatuhan warga Babel terapkan prokes turun

Ia menjelaskan 1.278 orang terpapar COVID-19 yang masih menjalani isolasi ini tersebar di Kota Pangkalpinang 303 orang, Kabupaten Bangka 89, Bangka Tengah 150, Bangka Barat 338, Bangka Selatan 96, Belitung 180 dan Belitung Timur 162 orang.

"Ketersediaan ruangan isolasi di wisma ini semakin terbatas, sehingga kita memperbolehkan pasien COVID-19 menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan ketat," katanya.

Ia mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M plus (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan) serta 3T (testing, tracing, dan treatment), merupakan kunci untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Ini menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih mendisiplinkan diri menerapkan protokol kesehatan agar tidak ada lagi kasus baru, " katanya.
 
Baca juga: COVID-19 melonjak, Bangka Barat kembali hentikan sekolah tatap muka
Baca juga: 920.150 warga Babel sudah divaksinasi COVID-19

Pewarta: Aprionis
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021