"Fasilitas COVAX mengirim vaksin dari Korea Selatan, dan kami akan menyimpannya di pusat penyimpanan yang ditunjuk," kata Menteri Kesehatan Adham Baba kepada wartawan, menurut laporan Bernama.
Negara itu awalnya memberikan persetujuan bersyarat pada Maret untuk penggunaan vaksin yang dibuat oleh AstraZeneca, tetapi menempatkannya dalam peninjauan setelah Badan Obat-Obatan Eropa menemukan bahwa pembekuan darah yang tidak biasa dengan trombosit darah rendah adalah efek samping yang jarang dari vaksin tersebut.
Baca juga: Pasokan vaksin di Malaysia mulai efektif Juni
Baca juga: Malaysia izinkan lintas provinsi setelah vaksin lengkap
Adham mengatakan pengadaan vaksin diputuskan setelah mendapat persetujuan Badan Pengatur Farmasi Nasional.
"Pandangan kami adalah vaksin AstraZeneca bermanfaat untuk digunakan oleh kelompok tertentu ... (kami) perlu memiliki lebih banyak merek vaksin karena beberapa orang mungkin cocok dengan vaksin ini," kata dia.
Malaysia telah mendapatkan total 12,8 juta dosis vaksin dari AstraZeneca, setengahnya akan datang melalui Fasilitas COVAX. Negara Asia Tenggara itu dijadwalkan untuk menerima 600.000 dosis pertama pada Juni.
Sumber: Reuters
Baca juga: Malaysia nyatakan vaksin AstraZeneca aman digunakan
Baca juga: PBB tawarkan kerjasama vaksinasi WNA di Malaysia
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2021