Pemerintah Kota Jakarta Timur berupaya memutus mata rantai klaster COVID-19 perkantoran dengan melakukan "tracing" (penelusuran) dan "testing" (pengetesan).terjadi pada karyawan kantor yang sudah menerima vaksinasi COVID-19
Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, mengatakan upaya penelusuran dan pengetesan COVID-19 tersebut bekerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan setempat.
Baca juga: Satgas minta penutupan sementara kantor yang terpapar COVID-19
"Jika ada yang terkonfirmasi positif, maka akan dilakukan tracing dan testing oleh puskesmas, yaitu tracing kontak erat dan dilakukan tes usap PCR untuk memutus mata rantai penularan," kata Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar, saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
M. Anwar menambahkan pihaknya selama ini juga secara rutin dan intensif memberikan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat dan pihak perkantoran untuk tetap melaksanakan prokes 5 M di lingkungan kerja.
Baca juga: Satgas: Terjadi peningkatan kasus pada klaster perkantoran di Jakarta
"Tak lupa juga memperhatikan sirkulasi udara di ruang kerja dan melakukan disinfeksi di ruang kantor secara berkala," ujar M. Anwar.
Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta meminta masyarakat untuk mewaspadai klaster COVID-19 perkantoran. Selama bulan April ini, jumlah pekerja yang terpapar COVID-19 dari klaster perkantoran meningkat.
Baca juga: Jakarta Timur lakukan antisipasi cegah klaster COVID-19 perkantoran
Jumlah kasus aktif dari klaster perkantoran mencapai 425 kasus dari 177 perkantoran yang tercatat dalam periode 12-18 April 2021. Padahal pekan sebelumnya, pada 5-11 April 2021, hanya terdapat 157 kasus positif COVID-19 di 78 perkantoran.
Bahkan sebagian besar kasus konfirmasi COVID-19 di klaster perkantoran terjadi pada karyawan kantor yang sudah menerima vaksinasi COVID-19.
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021