Ini jadi kali pertama City mencapai semifinal sejak ditangani Guardiola dan The Citizens bakal melakoni leg pertama di markas Paris Saint-Germain pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB).
Guardiola menyadari lawan mereka, PSG, tengah memiliki dominasi dalam beberapa tahun terakhir, terlebih berstatus runner-up musim lalu.
"Kami tahu kami harus siap berdarah-darah di kedua pertandingan ini dan lawan jelas punya peluang," kata Guardiola dalam jumpa pers pralaga dilansir laman resmi City, Selasa malam tadi.
"Saya tahu senjata mereka. Semua orang yang menyukai sepak bola pasti tahu kualitas mereka.
"Kami tidak akan membantah itu, tapi kami berada di semifinal Liga Champions tentu kami tidak bisa berharap menghadapi pemain berkualitas rata-rata," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Kylian Mbappe alami cedera empat hari sebelum hadapi Manchester City
Guardiola mengenang pelajaran yang didapat saat ia dan rekan-rekannya menjalani final Piala Champions (kompetisi pendahulu Liga Champions) 1992 di bawah arahan Johan Cruijff.
"Saya belajar banyak dari Johan Cruijff, untuk menikmati pertandingan. Menikmati tanggung jawab dan tekanan yang ada," katanya.
"Kalimat magis yang dikatakannya sebelum final 1992 melawan Sampdoria di Wembley adalah 'keluar dan nikmatilah'. Saya tahu saya tidak akan mengatakannya, sebab saya bukan Johan Cruijff.
"Tapi nikmatilah perjalannya, kopi di bandara, malam di hotel, makan malam bersama kami, jumpa pers ini dan besok kami akan menikmati kesempatan berjalan-jalan di sana, serta sesi latihan. Ini semua prosesnya.
"Kami merasa terhormat menjadi salah satu dari empat tim terbaik musim ini dan itu harus dinikmati. Itulah yang ingin saya lihat dari para pemain," pungkasnya.
Baca juga: Pochettino tersanjung hadapi 'pelatih terbaik di dunia'
Baca juga: Tuchel tidak suka dengan format baru Liga Champions
Baca juga: Zidane anggap tak logis wacana tendang Madrid dari Liga Champions
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021