• Beranda
  • Berita
  • Australia akan tingkatkan pangkalan, perluas latihan militer dengan AS

Australia akan tingkatkan pangkalan, perluas latihan militer dengan AS

28 April 2021 13:58 WIB
Australia akan tingkatkan pangkalan, perluas latihan militer dengan AS
Seorang veteran melambaikan tangan saat anggota militer Australia, yang dulu dan sekarang, memperingati Hari ANZAC saat berpawai di pusat kota Sydney, Australia, Minggu (25/4/2021). REUTERS/Jaimi Joy/AWW/djo (REUTERS/JAIMI JOY)

Fokus kami adalah memelihara perdamaian, stabilitas, dan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, dengan tatanan dunia yang mendukung kebebasan

Australia akan menghabiskan dana sebesar 580 juta dolar AS (sekitar Rp8,41 triliun) untuk meningkatkan kapasitas empat pangkalan militer di utara dan memperluas latihan perang dengan Amerika Serikat, kata Perdana Menteri Scott Morrison, Rabu.

Landasan udara di Northern Territory Australia akan diperpanjang untuk dapat mendukung pesawat yang lebih besar, jarak tembak yang dirombak, dan fasilitas pelatihan baru yang disiapkan untuk personel pertahanan dan marinir AS, menurut kutipan dari pengumuman yang dilihat oleh Reuters.

"Bekerja dengan Amerika Serikat, para sekutu kami dan negara tetangga di Indo-Pasifik, kami akan terus memajukan kepentingan Australia dengan berinvestasi di Angkatan Pertahanan Australia," kata Morrison dalam pengumuman tersebut.

"Fokus kami adalah memelihara perdamaian, stabilitas, dan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, dengan tatanan dunia yang mendukung kebebasan," katanya.

Peningkatan pangkalan dan latihan militer akan dimulai tahun ini dan selesai pada 2026.

Kantor perdana menteri Australia belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Kedutaan Besar AS di Canberra juga belum menanggapi permintaan komentar.

Australia dan Amerika Serikat mengadakan latihan perang dua tahunan, yang selanjutnya dijadwalkan dimulai pada Agustus.

Biasanya, lebih dari 30.000 tentara berpartisipasi dalam latihan militer di lepas pantai timur Australia.

Salah satu pejabat keamanan paling senior Australia awal pekan ini mengatakan bahwa negara demokrasi liberal harus bersiap untuk perang.

Sekretaris Departemen Dalam Negeri Australia Mike Pezzullo tidak menjelaskan secara rinci mengenai alasan yang mendorongnya untuk menyampaikan peringatan tersebut.

Namun, peringatan Pezzullo itu disampaikan di tengah kemerosotan tajam dalam hubungan Australia dengan China dan meningkatnya ketegangan regional terkait Taiwan.

Hubungan antara Australia dan China memburuk sejak Canberra menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul virus corona, yang mendorong aksi pembalasan di bidang perdagangan dari Beijing.

Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton pada Minggu (25/4) mengatakan konflik antara China dan Taiwan "tidak boleh diabaikan".

Sumber: Reuters


Baca juga: Australia prioritaskan vaksin untuk atlet Olimpiade

Baca juga: Australia pertimbangkan menunda penerbangan dari India

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021