Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Hendra Gunawan di Cikarang, Rabu mengatakan petugas telah melakukan patroli serta penjagaan jalur mudik.
Sejumlah pengendara yang kedapatan hendak curi start mudik diberhentikan. Setelah itu mereka diminta menunjukkan surat hasil tes COVID-19, baik rapid test PCR maupun antigen yang sampelnya diambil maksimal 24 jam sebelum keberangkatan.
Baca juga: Ditlantas Polda Metro amankan puluhan mobil travel gelap
Baca juga: Doni Monardo: Larangan mudik selamatkan bangsa dari penularan COVID-19
"Kita juga lakukan tes antigen bagi mereka yang tidak membawa hasil tes. Jika hasilnya reaktif kami minta putar balik dan lakukan perawatan," katanya.
Hendra mengatakan patroli penyekatan dilakukan petugas di sejumlah perbatasan Kabupaten Bekasi dengan Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bogor maupun di terminal yang menyediakan angkutan umum antarprovinsi.
Seperti Jalur Pantura di Kedungwaringin, berbatasan dengan Karawang dan Jalan Raya Cibarusah, berbatasan dengan Kabupaten Bogor.
Polres Metro Bekasi juga memantau jalur alternatif yakni Pebayuran, berbatasan dengan Karawang dan jalur alternatif Cipayung Kalimalang, juga berbatasan dengan Karawang. Bahkan penyeberangan jalur Sungai Citarum menggunakan perahu eretan juga menjadi perhatian.
"Semua kita perketat penjagaan, sampai nanti pada larangan mudik 6-17 Mei tidak boleh ada lolos pergi mudik," ucapnya.
Sementara Camat Serang Baru Mirtono Suherianto mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan kepolisian dalam penjagaan jalur tikus atau alternatif.
Dia mengaku di wilayahnya banyak sekali jalur tikus yang dapat menembus wilayah Karawang melalui jalur loji, Kabupaten Bogor menuju ke Cileungsi maupun Jonggol hingga menuju Bandung.
"Iya, ada jalur ke puncak dan betul ada banyak jalur tikus. Jadi kita sudah berkoordinasi dengan tiap desa untuk penjagaan nanti," katanya.
Mirtono mengatakan akses jalan yang ada di Kecamatan Serang Baru masih menjadi primadona para pemudik sebab dari wilayah ini mereka bisa langsung ke Cibarusah yang merupakan daerah perbatasan menuju sejumlah daerah tetangga, seperti akses Jonggol-Puncak menuju Cianjur, Garut, Tasikmalaya, hingga Bandung dan seterusnya.
"Tahun- sebelumnya juga begitu, banyak yang pilih jalur sini. Selain tidak kena macet, juga lebih mudah untuk alternatif. Karena ada larangan mudik, kita akan menjaganya," kata dia.
Baca juga: Menag: Tak ada dispensasi mudik untuk santri
Baca juga: Antisipasi kedatangan pekerja migran, Lampung sediakan karantina
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021