"Protokol kesehatan dari sisi spiritual itu ialah iman, aman dan imun. Keimanan akan meningkatkan imunitas orang terhadap COVID-19," kata Manajemen RSDC Wisma Atlet Kemayoran yang dipimpin Mayjen Tugas Ratmono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Kemudian dari sisi mental, ujarnya, setiap orang harus tetap gembira dan jangan lupa bahagia. Apalagi pada hakikatnya keimanan akan membuat orang selalu gembira dan bahagia.
"Ini tentu akan membuat imunitas tubuh tetap terjaga," katanya.
Baca juga: Sebanyak 78.924 pasien COVID-19 sembuh dari Wisma Atlet
Baca juga: Sebanyak 1.446 pasien COVID masih dirawat di RSD Wisma Atlet kemayoran
Baca juga: Sebanyak 78.560 pasien COVID-19 sembuh dari RSD Wisma Atlet
Baca juga: Pasien rawat inap RSD Wisma Atlet per hari ini berkurang 63 orang
Shalat Tarawih yang dilaksanakan di rumah sakit COVID-19 terbesar di Indonesia dengan dihuni lebih dari 2.000 tenaga kesehatan itu tidak pernah sepi, bahkan diikuti ratusan jemaah setiap harinya dan selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Lebih jauh, para jemaah juga membawa sajadah masing-masing. Meski tidak ada garis saf secara khusus, para jemaah menempatkan diri membentuk barisan yang berjarak termasuk pemisah lebih dari lima meter antara pria dan wanita.
Shalat sunah yang hanya dilaksanakan saat Ramadhan tersebut digelar di lantai tiga tower tiga RSDC Wisma Atlet Kemayoran di mana lantai itu biasanya sering digunakan untuk berbagai kegiatan skala besar termasuk Shalat Jumat dan shalat lima waktu.
Secara umum, ukurannya yang luas dan dinding yang hanya setinggi 1,5 meter membuat udara dapat bersirkulasi dengan bebas serta menjadikan tempat tersebut sejuk.
Terkait jemaah Shalat Tarawih di lokasi itu termasuk para tenaga kesehatan pria yang tinggal di tower tiga dan tenaga kesehatan perempuan di tower dua. Sehingga, para tenaga kesehatan turun dari kamar masing-masing menuju lantai tiga tower tiga menjelang azan Isya.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021