Para pedagang Bazar Ramadhan di Jalan Raja Alang Kuala Lumpur hanya bisa menjajakan dagangannya selama 18 hari saja setelah pemerintah setempat memutuskan menutupnya lebih cepat pada Sabtu 1 Mei 2021 untuk membendung penyebaran COVID-19.Perintah penutupan tersebut merujuk kepada keputusan sidang Majelis Keselamatan Negara pada 28 April 2021
Bazar Ramadhan di daerah Kampung Baru tersebut mulai dibuka Selasa 13 April 2021 diiringi guyuran hujan lebat beberapa hari menjelang buka puasa pada sore hari sehingga penjaja tidak optimal menjajakan dagangannya.
Untuk Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur bazar Jalan Raja Alang tidak sendirian karena Kementerian Perumahan dan Pemerintah Setempat (KPKT) Malaysia juga menutup Bazar Ramadhan Taman Setiawangsa di kota tersebut.
Baca juga: 65 anak ikuti acara Ramadhan PCIA Malaysia
Baca juga: Malaysia bakal izinkan bazar Ramadhan dan Idul Fitri
Jumlah kasus COVID-19 di Kuala Lumpur sendiri terhitung hingga Jumat (30/4) sebanyak 255 kasus atau nomer empat dari seluruh negeri di Malaysia dengan jumlah kasus harian pada hari yang sama 3.788 kasus.
Tidak semua bazar Ramadhan di negara ini ditutup karena Majelis Keselamatan Negara (MKN) hanya merekomendasikan 22 lokasi di seantero Malaysia.
"Perintah penutupan tersebut merujuk kepada keputusan sidang Majelis Keselamatan Negara pada 28 April 2021," kata Sekjen KPKT Malaysia, Zainal Abidin Bin Abu Hassan dalam sebuah surat ke pejabat terkait di seluruh negara bagian.
Dasar penutupan bazar tersebut adalah terdapat laporan dari HIDE (Hotspot Identification by Dynamic Engagement) Bank Negara yang telah mendeteksi ancaman penyebaran COVID-19 di 22 kawasan bazar Ramadhan.
"Ancaman penyebaran ini adalah hasil analisa pendeteksian 'contact tracing' yang dilaksanakan oleh pihak Kementerian Kesehatan melalui aplikasi MySejahtera," katanya.
Saat pandemi COVID-19 pemerintah setempat memang mewajibkan semua gedung untuk memasang barkode dan alat pengukur suhu di pintu masuk masing-masing.
Pengunjung kemudian memindai melalui aplikasi MySejahtara yang terpasang di telepon genggam masing-masing. Bagi yang tidak membawa telepon genggam mesti mencatatkan secara manual pada buku tulis yang disediakan di pintu masuk.
Ternyata teknologi ini bisa mendeteksi penyebaran COVID-19 pada sebuah kerumunan seperti pada Bazar Ramadhan.
Sebanyak 22 bazar Ramadhan di kawasan beresiko tinggi yang ditutup berada di Johor, Kedah, Pahang, Perak, Pulau Pinang, Selangor, dan di Kuala Lumpur.
Empat bazar Ramadhan di Johor yaitu Bazar Ramadhan Belatuk Taman Scientex (Pasir Gudang), Bazar Ramadhan Kampung Pasir Jalan Mata Kuching dan @Mart, Kempas (Johor Bahru) dan Bazar Ramadhan Lok Heng (Kota Tinggi).
Di Kedah bazar Ramadhan yang diarah tutup ialah Bazar Ramadhan Taman Selasih (Kulim), Bazar Ramadhan Baling 2021 dan Kupang 2021 (Baling), manakala Pahang membabitkan Bazar Ramadhan Lurah Semantan dan Bazar Ramadhan Temerloh Jaya. Keduanya di Temerloh.
Di Perak hanya satu bazar yang ditutup yaitu Bazar Ramadhan Bazar Nenas Kampung Selabak di Teluk Intan.
Sementara itu terdapat delapan bazar Ramadhan di Pulau Pinang yang ditutup operasinya yaitu Bazar Ramadhan MPKK Jalan Tenggiri, Attakwa Taman Bertam Indah, Kampung Melayu, Masjid Daerah Barat Daya dan Bazar Ramadhan Jalan Berangan Bukit Bintang 2021.
Turut ditutup Bazar Ramadhan Bukit Gedung dan Taman Tun Sardon.
Untuk Selangor arahan penutupan adalah di Pusat Sementara Penjaja/Bazar Ramadhan Puncak Jalil (Subang Jaya) dan Bazar Ramadhan Stesen LRT Cempaka (Ampang Jaya).
Bazar Idul Fitri
Selain Bazar Ramadhan pihak Bandaraya (Pemerintah Kota) Kuala Lumpur saat juga sudah membuka Bazar Idul Fitri di sejumlah titik yang dipersiapkan khusus untuk Hari Raya tersebut.
Bazar Idul Fitri dibuka di lorong Jalan Tuanku Abdul Rahman yang berlokasi di empat blok (seksyen).
Lokasinya mulai dari Wisma Campbell hingga ke Lorong TAR 7, Lorong TAR 7 hingga Semua House, Semua House ke Wakaf Buta dan D- Wakaf Buta ke Malayan Mansion (Masjid India).
Bazar ini hanya menyediakan satu pintu masuk dan satu pintu keluar untuk mengatur penjarakan fisik. Kalau mau ke semua tempat bisa dimulai dari Wisma Campbell.
Pengunjung pada setiap blok juga dibatasi misalnya di seksi A yang ada 48 petak pengunjung dibatasi hanya 96 orang pada saat kunjungan.
Pengunjung diminta untuk mematuhi SOP di setiap pintu masuk Seksi seperti mendaftar aplikasi mySejahtera, pemeriksaan suhu, pemakaian masker dan mendapatkan nomor giliran.
Masing-masing blok menjual berbagai kebutuhan. Di blok D misalnya menjual makanan kering, kuih muih, aksesori, pakaian dewasa dan anak-anak.
Selain adanya bazar resmi ini pada sejumlah trotoar juga didirikan sejumlah tenda untuk menjual berbagai kebutuhan baik makanan maupun kebutuhan Idul Fitri.
Tenda-tenda tersebut terlihat di sepanjang Jalan Tuanku Abdul Rahman, Jalan Chow Kit dan sejumlah ruas jalan lainnya.
Baca juga: Bubur Lambuk, takjil khas Kuala Lumpur
Baca juga: Shalat tarawih dengan aturan ketat di Kuala Lumpur
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021