• Beranda
  • Berita
  • Survei: Tingkat kepuasan publik kepada Jokowi meningkat

Survei: Tingkat kepuasan publik kepada Jokowi meningkat

1 Mei 2021 17:17 WIB
Survei: Tingkat kepuasan publik kepada Jokowi meningkat
Hasil survei New Indonesia Research and Consulting terkait kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi. ANTARA/HO-Survei New Indonesia.

Kepuasan terhadap Jokowi meningkat, publik bersimpati atas upaya pemerintah mengatasi COVID-19 dan masalah ekonomi

Hasil survei yang dilakukan oleh New Indonesia Research and Consulting menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo meningkat.
 
"Kepuasan terhadap Jokowi meningkat, publik bersimpati atas upaya pemerintah mengatasi COVID-19 dan masalah ekonomi," kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.
 
Tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi mencapai 72,6 persen, naik tipis dari survei bulan Februari 2021 sebesar 70,3 persen.
 
"Jika dilihat sejak survei bulan Juni tahun lalu, tingkat kepuasan publik terus bergerak naik," tutur-nya.
 
Menurut Andreas, ketegasan pemerintah melarang mudik menjadi pilihan strategis agar lonjakan kasus COVID-19 seperti di India tidak terjadi di Indonesia.
 
Pemerintah juga terus menggencarkan vaksinasi untuk menyasar segmen masyarakat yang lebih luas.

Baca juga: Survei: Publik percaya Indonesia maju dipimpin Jokowi

Baca juga: Penanganan COVID-19 tingkatkan indeks kepercayaan pada Presiden
 
Sebagai catatan, sejumlah negara di dunia sempat mengalami kesulitan karena embargo terhadap vaksin AstraZeneca. Indonesia nisbi cepat melaksanakan vaksinasi dan berhasil mengamankan stok vaksin khususnya Sinovac dari China.
 
Meskipun demikian masih ada 25,3 persen publik yang merasa tidak puas terhadap Jokowi. Itu pun turun dari survei bulan Februari 2021 sebesar 26,8 persen. Dampak pandemik terhadap ekonomi masih dirasakan oleh pelaku usaha dan masyarakat, ucap Andreas menjelaskan.
 
Pertumbuhan pada kuartal I/2021 diprediksi masih terkontraksi atau berada pada posisi negatif, meskipun bergerak naik dari kuartal sebelumnya.
 
Komunikasi publik dari pemerintah pun, kata Andreas, kerap tampak bertolak belakang dan membingungkan. Di satu sisi, pemerintah melarang mudik, tapi membolehkan berwisata.
 
Sebagai catatan, sebanyak 2,1 persen responden menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
 
Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 15-22 April 2021, dengan sambungan telepon kepada 1200 orang responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Survei Puspek: Indeks Kepercayaan Kepada Presiden Tahun 2021 tinggi

Baca juga: Survei CPCS: Kepuasan publik terhadap Jokowi-Ma'ruf capai 70,7 persen

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021