Polri siap gelar Operasi Ketupat 2021

3 Mei 2021 09:59 WIB
Polri siap gelar Operasi Ketupat 2021
Petugas kepolisian memeriksa kelengkapan surat perjalanan pengendara di Exit Tol Setono, Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (3/5/2021). Pemeriksaan jalur mudik oleh petugas gabungan tersebut dilakukan untuk pengetatan pergerakan warga jelang pelarangan masa mudik pada 6-17 Mei 2021 sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/hp/pri.
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) siap menggelar Operasi Ketupat 2021 yang mulai dilaksanakan dari tanggal 6 hingga 17 Mei, guna menciptakan suasana kondusif, aman dan tertib pada Ramadhan hingga Idul Fitri 1442/Hijriah di masa pandemi COVID-19.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, menyebutkan, dalam Operasi Ketupat ini Polri melalui Korlantas Polri menyiapkan 333 titik penyekatan untuk mengantisipasi mudik lebaran.

"333 titik penyekatan telah disiapkan dan tersebar sepanjang wilayah dari Lampung hingga Bali," kata Ramadhan.

Baca juga: Larangan mudik, Polda Papua Barat perketat pengawasan
Baca juga: Polresta Bogor Kota siapkan enam pos sekat pada operasi mudik lebaran
Baca juga: Dedi Mulyadi soroti larangan mudik Lebaran dan dibukanya tempat wisata


Ia menjelaskan, 333 titik penyekatan itu merupakan titik-titik "check point" yang disiapkan oleh aparat kepolisian yang tersebar di beberapa perbatasan provinsi dan perbatasan kabupaten.

"Juga di titik-titik penyekatan di jalan arteri ataupun di jalan tol," ujarnya.

Ramadhan juga menyampaikan, sebelum Operasi Ketupat dilaksanakan, Polri telah melaksanakan Operasi Keselamatan 2021 yang digelar dari tanggal 12 sampai 25 April 2021.

Operasi Keselamatan ini berfokus pada sosialisasi larangan mudik kepada masyarakat guna memutus mata rantai penularan COVID-19 di Tanah Air.

Polri berupaya menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menunda mudik dan mengisi lebaran berkumpul bersama keluarga di rumah saja. Upaya ini dilakukan agar Indonesia tidak seperti India yang kini diterjang oleh 'tsunami' COVID-19.

Tsunami COVID-19 di India terjadi setelah masyarakatnya yang mayoritas beragama Hindu melakukan ritual keagamaan di sepanjang Sungai Gangga.

"Operasi keselamatan ini memiliki target memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Mencegah masyarakat melaksanakan mudik lebaran 2021 yang tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," ujar Ramadhan.

Menurut data sementara dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, kekuatan personel yang dilibatkan dalam Operasi Ketupat 2021 sekitar 166.734 orang. Jumlah ini merupakan personel gabungan yang terdiri atas, 834 personel Mabes Polri, 93.336 personel Polda jajaran, 72.564 personel instansi terkait. Jumlah tersebut masih fluktuatif, kemungkinan ada penambahan.

Adapun personel instansi terkait yang dilibatkan yakni 13.332 personel TNI, 10.449 personel Dishub, 10.772 personel Satpol PP.

Operasi Ketupan 2021 juga melibatkan personel dari Dinas Kesehatan sebagai 7.402 orang, 6.330 anggota Pramuka, 2.379 anggota Linmas, 1.210 petugas Jasa Raharja, 2.301 petugas Basarnas dan 18.389 personel lainnya.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021