IHSG dibuka menguat tipis 2,8 poin atau 0,05 persen ke posisi 5.955,4. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,18 poin atau 0,13 persen ke posisi 885,52.
"Meski memperoleh arahan positif dari mayoritas indeks Wall Street dan Eropa, namun antisipasi data ekonomi domestik dan kekhawatiran terhadap perkembangan pandemi COVID-19 di kawasan diperkirakan membayangi IHSG," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
IHSG berpotensi menguji support level 5.900-5.930 pada perdagangan Selasa hari ini. Pergerakan IHSG tersebut terutama dibayangi oleh sikap wait and see pelaku pasar jelang rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021.
Masih dari dalam negeri, kenaikan indeks manufaktur ke 54,6 pada April 2021 dan kenaikan inflasi ke 1,42 persen (yoy) pada April 2021, belum mampu meredam kekhawatiran pelaku pasar terhadap laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2021.
Faktor lain yang menjadi kekhawatiran pelaku pasar adalah penambahan kasus baru COVID-19 yang signifikan di beberapa negara dalam beberapa waktu terakhir.
Di tengah kekhawatiran tersebut, harga sejumlah komoditas justru bergerak menguat, seperti minyak sawit mentah (CPO), nikel, timah.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Hang Seng naik 14,84 poin atau 0,05 persen ke 28.372,38 dan indeks Straits Times terkoreksi 13,44 poin atau 0,42 persen ke 3.171,32. Sedangkan bursa Jepang dan China libur.
Baca juga: Wall Street bervariasi, indeks Dow dan S&P ditutup lebih tinggi
Baca juga: Penambang dorong saham Australia menguat jelang putusan bank sentral
Baca juga: Rupiah Selasa pagi menguat 5 poin
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021