Mahasiswa dan mahasiswi unggul Papua itu diharapkan dapat menjadi Duta Papua khususnya dan Indonesia umumnya, ketika sedang kuliah di luar negeri ini.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengirim sebanyak 30 mahasiswa unggul Orang Asli Papua (OAP) untuk belajar di luar negeri, terutama di Amerika Serikat.
“Sebanyak 30 putra-putri Papua tersebut merupakan bagian dari 45 penerima beasiswa Siswa Unggul Papua 2019 yang selama ini dibina di Jakarta International College. Para mahasiswa OAP ini adalah penerima beasiswa Otonomi Khusus ini telah memiliki 45 SKS dalam studi mereka,” kata pendiri dan CEO Jakarta International College (JIC), Dr Wenny Susanto, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Pelepasan mahasiswa tersebut diselenggarakan di Jakarta, Senin (3/5) malam. Pengiriman mahasiswa tersebut merupakan komitmen Pemprov Papua dalam membangun sumber daya manusia (SDM) menjadi penggerak pembangunan untuk kebangkitan, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
Mahasiswa Papua itu akan melanjutkan studi di beberapa universitas ternama yang masuk dalam peringkat atas nasional universitas di AS, di antaranya The Ohio State University, Michigan State University, Western Michigan University, The University Of Kansas, Auburn University dan Louisiana State University.
“Untuk angkatan tahun 2019 ada 100 siswa yang menjalani seleksi. Dari jumlah itu terpilih 45 orang yang mampu lolos untuk menerima beasiswa belajar di luar negeri. Sedangkan sisanya tetap diberikan beasiswa oleh Pemerintah Provinsi Papua untuk belajar di dalam negeri,” kata Wenny.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua, Aryoko AF Rumapen, SP.M.Eng mengatakan mahasiswa dan mahasiswi unggul Papua itu diharapkan dapat menjadi Duta Papua khususnya dan Indonesia umumnya, ketika sedang kuliah di luar negeri ini.
"Saya berpesan kepada kalian, belajarlah dengan sungguh-sungguh agar kelak pulang kalian akan dapat memajukan Papua. Ingat selalu bahwa tugas kalian hanya belajar menimba ilmu. Jaga diri sebaik mungkin karena kalian adalah Duta-duta pilihan Papua-Indonesia," katanya.
Ia menjelaskan Pemprov Papua hanya sebatas menyediakan fasilitas. Namun demikian pihaknya berharap kepada mahasiswa-mahasiswi unggul Papua dapat memanfaatkan fasilitas yang disediakan dengan meraih prestasi akademik yang membanggakan.
Pelepasan 30 mahasiswa-mahasiswi Papua Tahun 2019 belajar ke Amerika Serikat (Michigan University) itu merupakan tahun ke-12. Program ini didanai sepenenuhnya dari anggaran Otomomi Khusus (Otsus) Papua di bawah pimpinan Gubernur Lukas Enembe dan Wakil Gubernur, Klemen Tinal.
Sejak digulirkan hingga tahun 2009, sudah ada 1.051 penerima beasiswa dan sebanyak 600 diantaranya menempuh pendidikan di luar negeri dan selebihnya menjalani pendidikan di universitas ternama di dalam negeri.
“Kami bangga dengan kepedulian Gubernur Lukas Enembe dan Wagub Klemen Tinal yang pada periode kedua memimpin Papua tetap mendukung program pendidikan dengan mengirim putra putri asal tanah Papua belajar ke luar negeri," katanya.
Ia berharap pada masa mendatang program itu tetap dilanjutkan untuk menyiapkan SDM asli Papua, sehingga ke depan Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera.
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Timotius Wakur, S.Th mengatakan, kalau Papua ingin maju maka harus banyak pemuda-pemudinya yang menimpa ilmu di luar negeri.
Hal itu yang menjadi pendorong Gubernur Lukas Enembe, Wagub Klemen Tinal dan DPRP Papua untuk menggulirkan program beasiswa belajar universitas luar negeri. Bahkan Lukas Enembe mengalokasikan dana pendidikan 30 persen dari Otsus.
“Dari dana itu 20 persen untuk pendidikan di luar negeri. Saya bisa mengatakan, Lukas Enembe lahir tepat untuk kemajuan anak-anak Papua. Semoga program ini terus berlanjut demi terwujudnya Papua bangkit, mandiri dan sejahtera,” demikian Timotius Wakur.
Baca juga: Putra Papua diprioritaskan dalam penerimaan prajurit TNI AD
Baca juga: Pemprov Papua-Fukuoka Jepang bahas kerja sama beasiswa vokasi OAP
Baca juga: Mabes Polri beri kekhususan rekrutmen polisi OAP
Baca juga: Pemprov Papua apresiasi dukungan Rusia fasilitasi peningkatan SDM OAP
Pewarta: Indriani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021