• Beranda
  • Berita
  • Pemkab Gunung Kidul minta desa optimalkan SID melaporkan pemudik

Pemkab Gunung Kidul minta desa optimalkan SID melaporkan pemudik

4 Mei 2021 13:49 WIB
Pemkab Gunung Kidul minta desa optimalkan SID melaporkan pemudik
Ilustrasi - Kondisi Terminal Dhagsinarga Wonosari masih terpantau landai jelang larangan mudik. ANTARA/Sutarmi

meminta petugas SID proaktif melakukan pembaharuan data

Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta pemerintah desa mengoptimalkan Sistem Informasi Desa dalam melaporkan jumlah pemudik atau pendatang untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Gunung Kidul Kelik Yuniantoro di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan pembaharuan data melalui Sistem Informasi Desa (SID) untuk mengetahui jumlah pendatang yang masuk ke Gunungkidul jelang larangan mudik.

"Kami meminta petugas SID proaktif melakukan pembaharuan data, sehingga data pendatang akan aktual," kata Kelik.

Ia mengatakan data SID terbaru sampai hari ini ada 176 orang yang masuk ek Gunung Kidul. Data tersebut tersebar di 18 kecamatan. Namun, data tersebut paling banyak dari Kecamatan Panggang, yakni 31 orang.

Baca juga: Pelaporan pendatang dan pemudik di Yogyakarta dilakukan secara daring
Baca juga: Warga asal Solo di Tangerang mulai mudik Lebaran lebih awal


Pendatang yang datang ke Gunung Kidul paling banyak dari DIY. Adapun rinciannya, pendatang dari Banten ada satu, dari Jawa Barat ada tujuh orang, DKI Jakarta tujuh orang, Jawa Tengah dua orang, Jawa Timur tiga, dan luar Jawa ada tiga orang.

"Pendatang yang pulang kampung dari Kota Yogyakarta," katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Gunung Kidul Heri Susanto mengatakan pemkab mengizinkan pemudik yang telah tiba di Gunung Kidul dengan catatan pemudik mampu menunjukkan hasil swab antigen dengan hasil negatif dan betul-betul menerapkan 5M.

Selain itu, karantina mandiri untuk pendatang akan mengutamakan kearifan lokal. Hal terpenting adalah pendatang betul-betul menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Jadi saya pikir kalau protokol kesehatan kita lakukan dan kemudian sesama masyarakat menjaga jarak, tidak terjadi kerumunan dan sebagainya mudah-mudahan upaya itu bisa menekan penyebaran COVID-19," katanya.

Baca juga: Tujuh hotel di Yogyakarta siap digunakan untuk karantina pemudik
Baca juga: Pemkot Pekalongan siapkan skenario pengawasan pemudik dini
Baca juga: Kota Bekasi siapkan operasi gabungan halau pemudik dini

Pewarta: Sutarmi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021