Para pemudik yang menggunakan sepeda motor mulai ramai melintasi jalur arteri Cirebon, Jawa Barat, rerata memilih pulang awal untuk menghindari penyekatan mulai 6 Mei 2021.Di Jakarta sudah tidak ada pekerjaan, ya mending mudik, kan yang dilarang tanggal 6
"Nanti pas tanggal 6 kan ada penyekatan, makanya saya memilih pulang lebih awal," kata pemudik asal Kabupaten Pemalang Aji Satrio di Cirebon, Selasa.
Aji yang bekerja di Jakarta mengaku mengambil cuti lebih awal, agar ia bisa pulang kampung halaman dan bisa lolos dari penyekatan yang dilakukan kepolisian.
Baca juga: Pemudik sepeda motor padati jalur Pantai Utara Jawa
Selama perjalanan dari Jakarta, kata Aji, ia tidak menemui adanya pemeriksaan dari pihak kepolisian, namun sesampainya di Kota Cirebon, baru ada penyekatan.
"Baru di sini saya kena penyekatan, tapi untungnya masih bisa melanjutkan perjalanan setelah di tes cepat," tuturnya.
Sementara pemudik lainnya yang berasal dari Kabupaten Purbalingga Edi mengatakan hal yang sama yaitu untuk menghindari penyekatan, karena nanti ketika pulang setelah tanggal 6 Mei bisa diminta putar balik.
Baca juga: "Jalur tikus" disekat, Polda Metro antisipasi pemudik sepeda motor
Baca juga: 655 mobil dan sepeda motor pemudik "ditolak" masuk Jateng
"Di Jakarta sudah tidak ada pekerjaan, ya mending mudik, kan yang dilarang tanggal 6," katanya.
Sementara Kasat Lantas Polres Cirebon Kota AKP La Ode Habibi Ade Jama mengatakan saat ini pihaknya sudah mulai melakukan pra pengetatan para pemudik, sehingga semua kendaraan berpelat nomor luar daerah sudah tidak diperkenankan lagi melintas di Kota Cirebon.
Pra pengetatan, lanjut Habibi, dilakukan mulai dari tanggal 22 Mei sampai 5 April 202, di mana pihaknya sudah memutar balikkan kendaraan yang bernomor polisi dan ber KTP luar daerah.
"Kami sudah melakukan pra pengetatan dari 22 April sampai 5 Mei, dengan melakukan putar balik kendaraan pemudik," katanya.
Baca juga: Enam KA khusus layani penumpang Cirebon pada masa larangan mudik
Baca juga: Satlantas Polres Cirebon Kota putar balikkan puluhan pemudik
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021