Bagi kami, anak-anak ini bukan sekadar objek diplomasi, mereka adalah subjek dan agen diplomasi Indonesia di luar negeri,
Sebanyak 128 anak diaspora Indonesia di Qatar mengikuti program Bahasa Indonesia untuk Kita (BIKTA) yang diselenggarakan KBRI Doha.
“Saya senang belajar Bahasa Indonesia karena saya cinta Indonesia,” kata Amy Smith, salah seorang anak diaspora Indonesia di Qatar yang mengikuti program tersebut.
Berdasarkan keterangan KBRI Doha, Selasa, Amy Smith adalah anak dari seorang ibu berkebangsaan Indonesia dan ayah berkebangsaan Inggris.
Baca juga: Bahasa Indonesia jadi prodi kedua bahasa asing di Hefei University
Baca juga: KJRI Jeddah buka kursus Bahasa Indonesia di tiga tempat
Program BIKTA sendiri dirancang oleh KBRI Doha untuk anak-anak diaspora Indonesia di Qatar yang selama ini kesulitan berbahasa Indonesia. Anak-anak ini sebagian lahir dan besar di Qatar serta menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pergaulan sehari-hari.
Menariknya, meskipun lama meninggalkan Tanah Air, anak-anak itu masih sangat bersemangat ketika belajar apa pun tentang Indonesia, termasuk Bahasa Indonesia.
Dilaksanakan secara daring sejak 1 Februari 2021, program BIKTA KBRI Doha terbagi ke dalam empat kelas dari kelas dasar sampai menengah. Sebelum mengikuti program tersebut, para peserta wajib mengikuti tes penempatan (placement test).
Dalam pelaksanaannya, KBRI Doha mendapat dukungan penuh dari Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (BPPB) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI. Kemendikbudristek antara lain menyediakan tenaga pengajar dan bahan ajar yang diperlukan.
Program BIKTA Angkatan I resmi ditutup oleh Duta Besar RI untuk Qatar Ridwan Hassan pada 2 Mei 2021. Dalam sambutan penutupannya, Dubes Ridwan menekankan pentingnya anak-anak dilihat sebagai aset bangsa, tak terkecuali anak-anak diaspora Indonesia yang berada di luar negeri.
“Bagi kami, anak-anak ini bukan sekadar objek diplomasi, mereka adalah subjek dan agen diplomasi Indonesia di luar negeri,” kata dia.
Dengan penguasaan Bahasa Indonesia yang baik, Dubes Ridwan menyebut anak-anak diaspora tersebut akan dapat memberikan penjelasan dan gambaran yang lebih utuh tentang Indonesia kepada teman-teman dan lingkungan sekitarnya.
Program BIKTA hanya langkah awal. Ke depan, KBRI Doha juga berencana memperkenalkan Bahasa Indonesia kepada warga Qatar dan warga asing lainnya di Qatar.
“Program Bahasa Indonesia untuk para penutur asing akan menjadi target kami berikutnya,” ujar Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Doha Ali Murtado.
Baca juga: Peminat kursus bahasa Indonesia di Norwegia tembus 100 peserta
Baca juga: KBRI Paris gelar pelatihan bagi calon pengajar BIPA secara daring
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021