Pada Senin, Ranaut menulis cuitan di mana dia mendesak Modi memakai taktik gangster untuk "menundukkan" Ketua Menteri Bengal Barat Mamata Banerjee, yang partainya mengalahkan Modi dalam pemilihan akhir pekan lalu untuk mempertahankan kendali atas pemerintah negara bagian di Kolkata.
Setelah pemilihan, partai Banerjee dituduh melakukan serangan kekerasan terhadap lawan-lawannya yang kalah, klaim yang mereka bantah.
Twitter mengonfirmasi penangguhan akun Ranaut dan menjelaskan kebijakan mereka.
"Kami jelas akan mengambil tindakan penegakan hukum yang tegas terhadap perilaku yang berpotensi menyebabkan bahaya luring.
"Akun tersebut sudah ditangguhkan secara permanen karena berkali-kali melanggar Aturan Twitter terutama kebijakan Perilaku Kebencian."
Dilansir Reuters, Ranaut yang beberapa kali memenangi penghargaan film India mencela keputusan Twitter dalam sebuah pernyataan.
"Twitter membuktikan maksud saya. Mereka orang Amerika, dan sejak lahir orang kulit putih merasa berhak memperbudak orang berkulit coklat. Mereka ingin memberi tahu Anda apa yang harus saya pikirkan, bicarakan, atau lakukan, untungnya saya memiliki banyak platform yang dapat saya gunakan untuk berpendapat, termasuk seni dalam bentuk sinema tapi hati saya tertuju untuk rakyat bangsa ini yang telah disiksa, diperbudak dan disensor selama ribuan tahun dan penderitaan mereka yang tiada akhir, ” ujarnya.
Setelah berita tentang akunnya ditangguhkan beredar, dia mengunggah pesan video emosional di Instagram, menyebut langkah itu sebagai "kematian demokrasi".
Dikutip dari Hindustan Times, ini bukan kali pertama sang aktris bermasalah di platform media sosial. Sebelumnya, akun miliknya dibatasi setelah menulis sudah waktunya pembuat serial "Tandav" dihukum berat karena membuat tayangan yang menyinggung kepercayaan agama.
Baca juga: Sungjin DAY6 buka akun Twitter baru, ini alasannya
Baca juga: Twitter luncurkan emoji "Aliansi Teh Susu"
Baca juga: Cuitan pertama di dunia dilelang
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021