Kementerian Pertanian menyebutkan penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) bulan April 2021 dapat dijadikan momentum untuk menjaga harga hasil panen di tingkat petani.Kita tahu saat ini panen raya masih terjadi di berbagai sentra produksi padi dan hortikultura. Di sinilah kunci pemerintah untuk hadir membantu petani agar mendapatkan harga yang layak. Pemerintah tidak membiarkan harga anjlok
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa, menilai penurunan NTP ini hal yang kerap terjadi di tengah panen raya yang terus berlangsung di berbagai tempat.
“Kita tahu saat ini panen raya masih terjadi di berbagai sentra produksi padi dan hortikultura. Di sinilah kunci pemerintah untuk hadir membantu petani agar mendapatkan harga yang layak. Pemerintah tidak membiarkan harga anjlok,” kata Kuntoro.
Kuntoro menjelaskan gerakan serap gabah dan pengendalian harga di tingkat petani yang dilakukan sinergis oleh Bulog, BUMN klaster pangan, dan pemerintah daerah diharapkan mampu mencegah turunnya NTP lebih dalam. Menurut dia, momentum ini harus menjadi sinyal masih munculnya harga jual yang belum sesuai dengan HPP di beberapa daerah.
Kuntoro menyebut nilai NTP dan NTUP bulan April year on year (yoy), jauh lebih baik dibandingkan tahun 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) nasional pada April 2021 sebesar 102,93 atau naik 2,60 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 100,32. Kondisi ini menunjukkan adanya perbaikan tata kelola distribusi produksi dan pemasaran.
“Subsektor tanaman pangan dan hortikultura memang yang terkontraksi bulan April ini. Namun subsektor perkebunan dan peternakan nilainya masih positif di bulan ini. Fenomena panen raya yang seperti ini memang sudah diperkirakan dan antisipasi, dan langkah yang kita lakukan sudah cukup baik. sehingga kontraksi nilai NTP tidak sekuat tahun lalu,” jelas Kuntoro.
Secara nasional, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Januari – April 2021 lebih tinggi 0,55 persen dibandingkan NTUP Tahun 2020 pada periode yang sama. NTUP merupakan perbandingan antara Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) dengan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM).
Sebelumnya, BPS menyebutkan terjadi penurunan NTP subsektor tanaman pangan sebesar 1,18 persen mengakibatkan turunnya NTP nasional pada April 2021 sebesar 0,35 persen menjadi 102,93, namun nilainya masih lebih baik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 100,32.
Sementara untuk NTP tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan, masih terjadi peningkatan NTP pada April 2021, di mana NTP tanaman perkebunan naik 0,89 persen, dan NTP peternakan meningkat 1,31 persen.
Baca juga: BPS: Nilai Tukar Petani turun, dipicu merosotnya harga tanaman pangan
Baca juga: Serikat petani minta pemerintah naikkan HPP atasi penurunan NTP
Baca juga: BPS sebut kebijakan pengendalian inflasi harus berpihak pada petani
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021