Sejumlah wisatawan mengisi hari libur kerja dan sekolah pada 1-5 Mei itu dengan berbondong-bondong mendatangi pusat kuliner dan suvenir tradisional etnis minoritas Muslim Uighur itu.
Berdiri di atas lahan seluas 39.888 meter persegi atau hampir enam kali luas lapangan sepak bola, XIGB menjadi surga bagi para pemburu kuliner dan suvenir.
Baca juga: China tetap larang wisata ke LN karena COVID-19
Baca juga: Ctrip perkirakan 600 juta perjalanan wisata liburan Hari Nasional
Di pusat Kota Urumqi tersebut terdapat 3.300 toko yang mempekerjakan lebih dari 6.000 orang.
Setiap sore tersajikan pertunjukan seni tradisional oleh para penari gadis Uighur yang dikenal rupawan.
"Jendela Xinjiang" menjadi julukan tersendiri bagi XIGB karena di situlah tersedia beragam makanan, pakaian tradisional, dekorasi, musik dan tari etnis Uighur.
XIGB sempat ditutup pada awal-awal pandemi dan dibuka kembali pada 10 Maret 2020.
Berdasarkan pantauan ANTARA, selain pemeriksaan dengan menggunakan alat deteksi metal, petugas XIGB juga memeriksa suhu tubuh para pengunjung sebagai upaya pencegahan pandemi.
Sementara itu, puncak arus balik liburan Hari Buruh terjadi pada Rabu (5/5). China State Railway Group menyelenggarakan sekitar 17,2 juta perjalanan pada hari terakhir musim mudik Hari Buruh atau naik 30 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019.
Baca juga: Masjid Babah Alun Desari jadi destinasi wisata religi Jakarta Selatan
Baca juga: Ocean Park Hong Kong dibuka, Menara Kuning Wuhan jadi wisata malam
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021