Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey kompak memperketat penjagaan di perbatasan kedua daerah untuk mendukung larangan mudik Lebaran 2021 guna menekan penularan COVID-19.
Keduanya meninjau posko perbatasan darat dua daerah di Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara dengan Kecamatan Pinogaluman, Bolaang Mongondow Utara, Kamis.
“Saya kira apa yang kita lihat di dua posko pengamanan ini, sudah berjalan dengan baik. Berbeda dengan tahun lalu waktu kami melakukan pembatasan, terjadi kemacetan yang sangat panjang. Saya kira ini koordinasi yang baik antarprovinsi sehingga berjalan sesuai dengan harapan dari pemerintah,” ungkap Olly.
Gubernur Rusli Habibie menilai kepatuhan masyarakat kedua daerah terhadap larangan mudik semakin tinggi.
Baca juga: Pemprov Jatim siagakan 302 personel tim pemantau ASN nekat mudik
Ia juga mengakui terjadi kemacetan panjang saat Provinsi Gorontalo menerapkan PSBB tahap pertama pada 2020.
“Hari ini saya dengan Pak Gubernur Sulut hadir di sini lengkap dengan forkopimda masing-masing. Terpantau tidak ada mobil yang berusaha keluar masuk di dua wilayah ini. Kami senang masyarakat akhirnya patuh pada aturan ini. Walaupun masih banyak yang nyinyir, 'mengata-ngatai' kinerja kami, tidak apa ini semua demi keselamatan,” katanya.
Keduanya berharap situasi kondusif di semua titik perbatasan bisa berlangsung hingga 17 Mei 2021.
Masyarakat diminta tidak memaksakan diri untuk mudik, kecuali yang dibolehkan sesuai ketentuan.
Berdasarkan pantauan ANTARA di perbatasan tersebut, truk yang diperbolehkan melintas hanya yang memuat barang niaga dan logistik.
Kendaraan yang masuk dari Sulut ke Gorontalo jumlahnya lebih banyak dibandingkan jalur sebaliknya.
Baca juga: Warga beda provinsi bisa berpergian meski ada penyekatan di Brebes
Baca juga: Polres Cianjur siagakan 12 titik penyekatan termasuk jalur tikus
Baca juga: Polda NTB dirikan enam pos penyekatan antisipasi arus mudik lebaran
Pewarta: Debby H. Mano
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021