"Saya minta semua OPD melakukan testing dalam setiap acara atau kegiatan kedinasan. Kita akan sediakan alat tes, lebih baik keluarkan uang sedikit daripada jumlah pasien bertambah," kata Safrizal saat memimpin Rapat Penanganan COVID-19 dan PPKM Mikro di Command Center Banjarbaru Kamis.
Ia mengajak semua OPD Provinsi Kalsel berkontribusi aktif dalam mencegah penyebaran virus COVID-19, antara lain dengan melakukan edukasi kepada masyarakat, penerapan PPKM mikro, testing, dan kebijakan lainnya yang mendukung percepatan penanganan pandemi.
Baca juga: Polda Kalsel gelar razia setiap satu jam dan tes antigen secara acak
Baca juga: Kalsel tutup semua jalur mudik lintas provinsi hingga kabupaten
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kalsel, penambahan kasus positif pada Kamis (6/5) sebanyak 64 orang, berasal dari Tanah Laut 34 orang, Tapin tujuh orang, Banjar empat orang, Hulu Sungai Selatan empat orang, Hulu Sungai Tengah empat orang, Tanah Bumbu empat orang, Kotabaru tiga orang, Barito Kuala tiga orang, dan Banjarmasin satu orang.
Sehingga, total kasus COVID-19 di Kalsel menjadi 33.320 orang, dengan rincian sembuh, 30.623 orang, di rawat 1.737 dan meninggal 960 orang.
Menurut Safrizal, untuk menekan laju penularan COVID-19, seluruh pihak terkait harus mengefektifkan upaya pencapaian target bersama. "Jarang dinas bisa berhasil sendirian. Selain mengerjakan tugas masing-masing, tetap harus ada energi yang dilebihkan dalam rangka mengejar target bersama," kata Safrizal.
Menurut dia, Indonesia sempat dinilai sebagai salah satu negara dengan pengendalian COVID-19 terburuk. "Kira-kira tahun lalu ranking 26. Hari ini, kita termasuk paling bagus berkat kebijakan PPKM Mikro," tambahnya.
Wakasatgas COVID-19 nasional ini menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam mendukung kebijakan PPKM Mikro.
"Misalnya, Dinas PMD, dalam PPKM itu tolong mengambil peran. Tolong dilaporkan data-data PPKM Mikro. Berapa wilayah yang merah, nanti bisa kita tindaklanjuti," katanya.
Baca juga: Penambahan kasus COVID-19 Kalsel kembali melonjak capai 207 orang
Safrizal menekankan OPD lainnya juga harus menerapkan strategi-strategi penanganan yang sesuai dengan tupoksinya. Tidak terkecuali membuat kebijakan khusus untuk pengemudi transportasi umum selama peniadaan mudik.
Mengenai larangan mudik, Dirjen Bina Adwil Kemendagri ini meminta seluruh OPD untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dengan memanfaatkan media sosial. "Mudah-mudahan dengan pelarangan mudik, kenaikan tidak sampai 100 persen seperti liburan tahun lalu. Mudah-mudahan bisa terkendali, tidak seperti kasus di India dan Mexico," ucap Safrizal.
Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021