Kami berkomitmen untuk saling berkoordinasi lebih intens dengan 'stakeholder' bandara lainnya
Pengelola Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, bersama pemangku kepentingan memperketat prosedur pemeriksaan calon penumpang pascalolosnya seorang penumpang yang dinyatakan positif COVID-19.
"Setelah kami evaluasi, kami pastikan bahwa tidak terdapat unsur kesengajaan petugas bandara atau 'stakeholder' lainnya dalam upaya pemberangkatan penumpang dengan dokumen penerbangan yang tidak sesuai dengan persyaratan penerbangan," kata General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Hardi Ariyanto di Semarang, Kamis.
Menurut dia, lolosnya seorang penumpang yang positif COVID-19 itu murni kelalaian akibat prosedur pemeriksaan yang kurang ketat sehingga pihaknya melakukan pengetatan prosedur pemeriksaan agar kejadian serupa tidak terulang.
Baca juga: Ganjar sidak Bandara Semarang terkait lolosnya penumpang positif
Berdasarkan hasil evaluasi dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan di bandara seperti Kepolisian Sektor Semarang Barat, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Semarang, maskapai, dan "ground handling" disepakati bersama mengenai langkah-langkah antisipasi jika teridentifikasi calon penumpang yang memiliki hasil tes COVID-19 positif.
Berbagai langkah antisipasi tersebut adalah pemberian stempel tambahan oleh petugas KKP sebagai tanda hasil tes positif untuk memudahkan identifikasi oleh petugas "check in" dan pada saat "boarding".
KKP, lanjut dia, akan menahan calon penumpang yang memiliki hasil tes positif untuk berkoordinasi dengan pihak pengelola bandara dan maskapai memblokir data calon penumpang pada sistem sehingga calon penumpang tersebut tidak dapat melanjutkan perjalanan.
Baca juga: Ganjar minta petugas penyekatan waspadai modus mudik
Kemudian, pengelola bandara dan KKP akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan kota dan/atau provinsi sesuai domisili calon penumpang tersebut untuk melaksanakan prosedur karantina sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Tengah pada saat kunjungan ke bandara.
"Terkait masih adanya fasilitas kesehatan yang belum memberikan penjelasan atas hasil tes positif COVID-19, hal tersebut akan dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kota selaku regulator yang mengeluarkan izin pelaksanaan tes COVID-19," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hardi juga memohon maaf atas terjadinya peristiwa ini yang menimbulkan keresahan bagi calon penumpang pesawat udara lainnya.
Baca juga: Ganjar Pranowo pantau penyekatan pemudik di Gerbang Tol Kalikangkung
"Kami berkomitmen untuk saling berkoordinasi lebih intens dengan 'stakeholder' bandara lainnya," tegasnya.
Angkasa Pura mengimbau masyarakat, khususnya calon penumpang agar tetap mematuhi aturan yang berlaku demi kebaikan bersama dan kepada para petugas diminta lebih teliti dan selektif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab di lapangan sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Seperti diwartakan, seorang penumpang maskapai Citilink yang terbang dari Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang dengan tujuan Bandara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada Rabu (5/5) dinyatakan positif COVID-19.
Pascalolosnya penumpang tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak ke Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani pada hari ini guna mengetahui kronologi penumpang yang positif COVID-19 kepada tiga petugas yang berjaga.
Baca juga: Pemerintah bangun jalan layang percepat akses ke Bandara Semarang
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021