Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengharapkan pengoperasian Pengolah Sampah Energi Listrik (PSEL) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya, Jawa Timir, dapat ditiru daerah-daerah lain.Saya kira ini investasi yang baik dan bermanfaat besar. PSEL ini menjadi contoh untuk daerah lain
"Saya kira ini investasi yang baik dan bermanfaat besar. PSEL ini menjadi contoh untuk daerah lain," ujar LaNyalla dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Menurut LaNyalla, PSEL Benowo yang diresmikan Presiden Joko Widodo itu bisa menjadi percontohan proyek strategis nasional. Karena ini yang pertama di Indonesia, instalasi pengolahan sampah terbesar menjadi listrik.
Baca juga: Wali Kota: Beroperasinya PSEL Surabaya tidak lepas perjuangan Risma
"Untuk itu pemda-pemda yang memiliki produksi sampah yang tinggi dapat observasi ke Surabaya mempelajari lebih dalam proses PSEL ini," katanya.
Ia mengatakan kota-kota besar di Indonesia banyak direpotkan dengan urusan sampah. Jumlahnya terus naik tak sebanding dengan kapasitas penampungan dan pengolahan sampah.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengakui bahwa pada 2020 total produksi sampah nasional telah mencapai 67,8 juta ton. Artinya, ada sekitar 185.753 ton sampah setiap harinya dihasilkan oleh 270 juta penduduk.
Baca juga: Presiden resmikan fasilitas pengolahan sampah jadi energi listrik
"Keberadaan PSEL ini mempunyai dua manfaat. Selain sebagai solusi permasalahan sampah juga produksi sumber energi listrik yang bisa menambah pasokan listrik di daerah tersebut. Teknologinya pun ramah lingkungan," ujar LaNyalla.
LaNyalla juga menyoroti sistem kerja sama dengan swasta dalam pengembangan PSEL. Menurutnya, konsep Pemkot Surabaya dan PT Sumber Organik yang bekerjasama dengan PLN sangat menguntungkan. Dimana PSEL dibangun dengan konsep kerja sama 'Bangun Guna Serah' (Built Operate and Transfer). Durasinya selama 20 tahun.
Baca juga: Prokes ketat disiapkan saat Presiden resmikan PSEL Benowo Surabaya
"Kehadiran PSEL Benowo ini akan membuka juga lapangan kerja baru seperti pemilahan sampah sebagai sumber bahan baku. Apalagi jumlah sampah yang dihasilkan Pemkot Surabaya sebesar 1.500 ton per hari," jelasnya.
Pembangunan PSEL Benowo dimulai tahun 2012. Pemkot Surabaya bekerjasama dengan PT Sumber Organik (SO) mengolah sampah menjadi listrik menggunakan metode Landfill Gas Power Plant yang mampu menghasilkan energi listrik 2 Megawatt dari 600 ton sampah per hari.
Pada tahun 2015, kerja sama berkembang dengan menggunakan metode Gasification Power Plant. Hingga kini PSEL sudah mulai menghasilkan listrik 9 Megawatt dari setiap 1.000 ton sampah per hari.
Baca juga: PSEL Benowo Surabaya bakal jadi pilot project strategis Nasional
Baca juga: LaNyalla dorong pengembangan pendidikan vokasi tingkatkan mutu SDM
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021