Santri dapat memperluas cakupan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya COVID-19.
Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanul Haq mengatakan para santri harus dinyatakan negatif COVID-19 sebelum mereka pulang ke rumahnya.
"Setiap santri yang pulang, betul-betul dijamin bahwa mereka negatif COVID-19 yang dilakukan pondok pesantren. Itu untuk menjamin kepulangan mereka tidak sampai menularkan COVID-19," kata Maman Imanul Haq dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, peran pondok pesantren dalam menangani pandemi COVID-19 sangat besar. Larangan mudik yang dikeluarkan oleh Pemerintah tentu saja diikuti pesantren dengan cara melarang santrinya pulang.
Terkait dengan santri yang telanjur mudik, dia mengatakan bahwa pondok pesantren telah memberikan pengertian kepada santri yang pulang agar terlebih dahulu melalui skrining sesuai dengan protokol kesehatan, di antaranya meminta kepada santri untuk melakukan isolasi mandiri.
Selain itu, lanjut dia, melakukan tes COVID-19 sebelum berkumpul dengan keluarga. Hal itu untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penularan COVID-19.
Baca juga: Seluruh pesantren NU patuhi keputusan tidak mudik
Selain itu, lanjut dia, melakukan tes COVID-19 sebelum berkumpul dengan keluarga. Hal itu untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penularan COVID-19.
Baca juga: Seluruh pesantren NU patuhi keputusan tidak mudik
Hal serupa juga harus dilakukan ketika para santri hendak kembali ke pondok pesantren. Hal itu, menurut dia, memang tidak mudah, apalagi sebagian besar dari mereka sudah lama tidak bertemu orang tua.
Makanya, pondok pesantren memberikan tugas kepada santri yang harus pulang untuk menyosialisasikan dampak negatif COVID-19 kepada warga sekitar rumahnya.
Ia berharap santri dapat memperluas cakupan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya COVID-19.
Di sisi lain, pesantren terus melakukan sosialisasi tentang bahaya COVID-19 melalui jaringan pesantren dan para santri, mulai dari mimbar-mimbar pengajian hingga khotbah Jumat.
"Ini sangat penting, apalagi sebagian masyarakat cenderung tidak percaya, bahkan apatis. Peran pesantren inilah yang diakui, terutama di beberapa pesantren besar, dengan menunjukkan komitmen menghadapi pandemi ini," katanya.
Penerapan protokol kesehatan, baik itu menjaga jarak, mencuci tangan, maupun memakai masker dipraktikkan langsung di pondok pesantren. Hal ini tentunya berimbas sangat signifikan pada pencegahan dampak COVID-19.
Baca juga: Ratusan santri asal Bali dipulangkan melalui Terminal Mengwi-Badung
Baca juga: Ratusan santri asal Bali dipulangkan melalui Terminal Mengwi-Badung
Di sisi lain, kata dia, telah makin banyak pesantren yang menyediakan berbagai fasilitas sanitasi lebih terjangkau, baik di dalam pesantren itu sendiri maupun di tengah masyarakat.
Pesantren juga memberikan masukan kepada pemerintah untuk memperbanyak sanitasi, termasuk memperkuat kembali peran-peran negara dalam menangani COVID-19.
Apalagi, pesantren juga mempunyai tradisi mendoakan, terutama kepada tenaga medis yang berada di garda depan untuk terus berjuang menghadapi COVID-19, serta kepada santrinya.
"Doa tulus para kiai kepada para santri dan korban COVID-19 ini pun menjadi bukti komitmen pesantren dalam menghadapi COVID-19," ujarnya.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021