Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membesarkan hati warganya yang tidak bisa mudik Lebaran tahun ini karena adanya aturan larangan dari pemerintah pusat sebagai upaya mencegah dan mengantisipasi penyebaran COVID-19.Mari kita bersama merayakan momen Hari Raya Idul Fitri ini dengan khidmat, dan tetap menjaga tali silaturahmi meskipun tidak bisa bertatap muka secara langsung
"Dengan tidak mudik ini, maka kita menjaga orang tua dan saudara. Ini juga agar kita tidak saling menularkan atau membawa dampak COVID-19 kepada keluarga kita. Karena kita tidak pernah tahu siapa di antara kita yang akan terjangkit COVID-19," kata Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya, Jumat.
Meski hal itu berat untuk dilakukan, Wali Kota Eri optimistis dengan tidak mudik maka secara tidak langsung seseorang itu telah menjaga kesehatan orang tua dan saudara-saudaranya.
Terlebih, kata dia, bangsa dan negara ini, khususnya Kota Surabaya, harus tetap dijaga agar penyebaran COVID-19 tidak kembali meningkat. Salah satu cara yang dapat dilakukan saat ini dengan tidak mudik dan tetap tinggal di Kota Surabaya.
"Sebagai warga negara yang baik, sebagai warga Surabaya yang baik, mari kita merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, dengan tetap berada di kota kita tercinta," ujarnya.
Baca juga: Ganjar minta masyarakat ikuti ketentuan larangan mudik
Meski di Hari Raya Idul Fitri tahun ini tidak bisa bertatap muka langsung dengan orang tua atau saudara, Eri berharap, warga Kota Surabaya tetap dapat merayakan Lebaran dengan penuh khidmat.
"Mari kita bersama merayakan momen Hari Raya Idul Fitri ini dengan khidmat, dan tetap menjaga tali silaturahmi meskipun tidak bisa bertatap muka secara langsung," katanya.
Ia optimistis apabila warga bersedia mengikuti anjuran pemerintah dengan tidak melakukan mudik maka penyebaran COVID-19 ini bisa segera selesai.
Selain itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini juga kembali mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan sebab saat ini cara yang efektif untuk menekan penyebaran pandemi dengan rajin mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
"Terima kasih, saya titipkan Kota Surabaya kepada 'panjenengan' (anda) semua, bagaimana menyelesaikan pandemi COVID-19 dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Dengan tetap ada di kota kita tercinta ini, dengan tidak melakukan mudik pada hari Lebaran," katanya.
Baca juga: Pedagang di "rest area" curhat dampak larangan mudik bagi mereka
Baca juga: Mudik di tengah ancaman varian corona yang makin menular
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021