"Bangsa Indonesia selalu berdiri di belakang perjuangan rakyat Palestina. Prinsip bangsa Indonesia adalah menentang segala bentuk penjajahan di muka bumi karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," ujar Wamenag dalam keterangan tertulisnya, Minggu.
Ia mengatakan tindakan polisi Israel terhadap rakyat Palestina yang menembakkan peluru karet dan granat kejut ke arah pemuda Palestina di Masjid Al-Aqsa Yerusalem adalah perbuatan sangat keji.
Baca juga: Indonesia kecam pengusiran paksa di Palestina
Apalagi pembubaran dan penembakan di Masjid Al-Aqsa itu di tengah kemarahan yang meningkat atas potensi penggusuran warga Palestina dari tanah yang diklaim para pemukim Yahudi.
"Belum lagi pengusiran terhadap warga Palestina yang bermukim di kawasan Sheikh Jarrah, sebelah timur Yerusalem. merupakan bentuk kesewenang-wenangan terhadap nilai-nilai kemanusiaan," kata dia.
Zainut mengajak masyarakat Indonesia untuk terus memberikan dukungan terhadap rakyat Palestina dan sembari memanjatkan doa agar Sang Pencipta memberikan pertolongan dan keselamatan kepada mereka.
"Saya mengajak kepada seluruh umat Islam Indonesia untuk terus memberikan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina dan mendoakan mereka. Semoga Allah SWT segera menurunkan pertolongan dan memberikan keselamatan bagi warga Palestina," kata dia.
Baca juga: MUI serukan agar Israel dijatuhi sanksi internasional
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa negara-negara internasional harus memberikan penekanan kepada Israel agar dijatuhi sanksi setelah menyerang warga Palestina di Masjid Al-Aqsa.
"Langkah empati dan konstruktif ini juga bisa dilakukan oleh negara negara Uni Eropa dan lain lain. Secara bersama-sama negara negara ini bisa melakukan tekanan internasional terhadap Israel melalui PBB. Jika diperlukan, Israel diberi sanksi internasional," ujar Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim.
Ribuan warga Palestina berhadapan dengan beberapa ratus polisi Israel dalam perlengkapan anti huru hara. Ketegangan telah meningkat di Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki selama bulan suci Ramadhan.
Bentrokan terjadi setiap malam di Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur --kawasan tempat banyak keluarga Palestina menghadapi penggusuran dalam kasus hukum yang sudah berjalan lama.
Baca juga: Wamenag minta masyarakat tak termakan isu hoaks soal haji
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021