Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menemukan adanya Klaster Sangon di Desa Hargomulyo dan Kalirejo, Kecamatan Kokap, di mana puluhan warga terkonfirmasi positif COVID-19.40 pasien terkonfirmasi positif COVID-19
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Selasa, mengatakan Klaster Sangon berawal dari 1 Mei dimana Puskesmas mendapat laporan bahwa beberapa masyarakat di Sangon bergejala.
"Dari 1 Mei sampai hari ini, kami sudah melakukan tracing kepada 90 orang dan hasilnya, 40 pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Dari 40 positif tersebut dari 32 test PCR dan antigen delapan orang," kata Baning.
Ia mengatakan dari wilayah tersebut ada dua orang yang meninggal dunia, karena belum diswab, pihaknya belum dapat menyimpulkan atau memberikan dugaan, dan masih ada dua orang yang diisolasi di rumah sakit.
Baca juga: 10 anak asuh Panti Asuhan Muhammadiyah Wates terkonfirmasi COVID-19
Kemudian, tracing lanjutan yang hari ini dilaksanakan keluar 24 orang yang positif. Selain itu, hari ini, pihaknya mengirim kembali 46 sempel test PCR ke Balai Besar Veteriner Wates untuk diuji laboratorium. Semoga, Rabu (12/5) masih ada pemeriksaan, sehingga dapat diambil keputusan atas Klaster Sangon.
"Klaster Sangon ini terdiri dari dua wilayah, yakni Dusun Sangon yang masuk Desa Kalirejo, dan Dusun Kadigunung dan Tapen, Desa Hargomulyo," katanya.
Adapun rincian penyebaran pasien positif COVID-19 dari Klaster Sangon, yakni 26 kasus di Sangon, 13 kasus di Kadigunung, dan satu kasus di Tapen. Dari Klaster Sangon ini, yang bergejala hanya delapan orang.
"Awalnya, warga melakukan rapid antigen mandiri, dan hasilnya positif. Kemudian lapor ke puskesmas, dan kami langsung tidak lanjuti dengan melakukan tracing. Berdasarkan tracing, kontak mayoritas di mushalla," katanya.
Baca juga: Pasien COVID-19 kluster Nurul Quran Kulon Progo bertambah 15
Baning mengatakan saat ini, Satgas COVID-19 Desa Kalirego dan Hargomulyo, Kecamatan Kokap sudah bergerak cepat dengan melakukan tracing dan pengawasan isolasi mandiri. Hal yang menjadi catatan, ada warga yang tidak mau diswab dengan alasan hasil rapid antigen mereka negatif.
"Hal ini yang perlu diluruskan bahwa hasil rapid antigen negatif karena kontak harus dilakukan tes PCR. Kami masih melakukan pendekatan kepada masyarakat tersebut, dan pengawasan dalam isolasi mandiri," kata Baning.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, hari ini ada penambahan 48 kasus, 24 kasus diantaranya dari Klaster Sangon. Sehingga total kasus di wilayah ini mencapai 5.358 kasus dengan rincian 34 isolasi rumah sakit, 570 isolasi mandiri, 4.123 selesai isolasi, 531 sembuh dan 100 meninggal dunia.
Baca juga: Satu RT di Desa Kranggan Galur Kulon Progo berubah zona merah
Baca juga: Kulon Progo pantau dua pondok pesantren yang terpapar COVID-19
Pewarta: Sutarmi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021