"Mulai ramai itu sejak hari pertama puasa, sampai omzet Rp10 juta hingga Rp12 juta per hari," kata pedagang pakaian bekas, Panca di Lantai 2 Blok III Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu.
Peningkatan pengunjung itu, kata dia, diperkirakan karena penutupan Pasar Tanah Abang sehingga sebagian konsumen beralih ke Pasar Senen.
Busana yang dijual memang bekas atau baju "seken" namun tampilan pakaian itu masih terlihat baru dan layak dipakai.
Harganya pun dijual terjangkau dan bervariasi misalnya untuk busana kemeja wanita dihargai mencapai Rp20.000 hingga Rp25.000 per pakaian.
Belum lagi celana jeans juga banyak variasi harga dengan membeli tiga potong celana dihargai Rp100.000.
Panca mengaku barang-barang tersebut merupakan impor dari luar negeri, meski ia tidak mengetahui pasti asal negara pakaian tersebut.
Baca juga: Jelang Lebaran, warga buru kue kering di Pasar Senen
Baca juga: Penjual kue di Pasar Senen kekurangan stok
Sementara itu, sejumlah konsumen memadati sentra busana di Blok III Pasar Senen tersebut.
Walau ramai, mereka tetap mengenakan masker meski tak jarang jaga jarak antarpengunjung sulit untuk diterapkan.
Seorang pembeli, Uni Sri mengaku datang dari Pondok Kopi berbelanja pakaian bekas di Pasar Senen sehari menjelang Lebaran.
"Rencananya besok habis Shalat Id mau pakai seragam putih-putih, jadi sekalian saya cari di sini," katanya.
Meski bekas, namun ia masih tetap memburu busana tersebut karena memiliki model yang bagus.
Untuk itu, ia harus memilih secara detail mulai dari kualitas hingga jahitan bajunya.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021