Penganiayaan yang dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Lembah Napu, Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah murni aksi teror, sehingga warga setempat diimbau tetap tenang, kata Kabid Humas Polda Sulteng Didik Supranoto, Rabu.Ini murni aksi teror yang dilakukan oleh MIT Poso
“Ini murni aksi teror yang dilakukan oleh MIT Poso,” ujar Didik pula.
Ia mengatakan aksi teror yang dilakukan MIT Poso kali ini, untuk menakut-nakuti warga di Desa Kalimago.
Meskipun begitu, Didik mengimbau agar masyarakat tetap tenang, mengingat Satgas Madago Raya sudah melakukan pengejaran dan penyisiran di sekitar wilayah Lembah Napu.
“Tujuan teror itu untuk menakuti, kalau kita takut berarti tujuan teror itu berhasil,” kata Didik.
Didik menambahkan, saat ini kondisi perkampungan di Desa Kalimago masih kondusif dengan penjagaan dari TNI/Polri.
Ia menjelaskan lokasi kejadian berada di perkebunan dengan jarak diperkirakan 2 kilometer, sehingga warga diimbau tidak panik namun tetap waspada jika melakukan aktivitas di perkebunan.
“Kalau ada orang-orang yang mencurigakan segera dilaporkan kepada aparat terdekat, daik itu TNI maupun kepolisian,” ujarnya pula.
Sebelumnya, polisi mengklarifikasi kejadian penganiayaan terhadap empat petani di Desa Kalimago, sehingga mengakibatkan empat korban petani meninggal dunia dengan kondisi luka di sejumlah bagian tubuh, Selasa (11/5).
Dugaan sementara, pelaku pembunuhan empat petani tersebut adalah kelompok MIT Poso yang melakukan aksi teror di Lembah Napu, Kabupaten Poso.
“Kami menerima keterangan saksi-saksi yang melihat aksi teror MIT Poso kepada empat petani di Desa Kalimago,” kata Didik lagi.
Hingga saat ini, DPO MIT Poso tersisa sembilan orang, dan diduga teroris Poso ini membagi dua kelompok.
“Pengejaran dan penyisiran terus dilakukan, semoga saja pelaku-pelaku ini segera ditangkap,” kata Didik.
Baca juga: Diduga membunuh 4 petani, polisi sebut kelompok MIT juga merampok
Baca juga: KSP tegaskan tidak ada tempat bagi terorisme di Tanah Air
Pewarta: Rangga Musabar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021