Aparat keamanan harus bertindak tegas
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mengutuk keras pembunuhan empat warga di Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, dalam rilisnya di Jakarta, Rabu, mengatakan kekerasan yang terjadi sudah tidak bisa lagi ditolerir. Aksi itu diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
"Peristiwa yang terjadi di Poso sungguh biadab. Ini bukan hanya pembunuhan, tapi sudah pembantaian. Aparat keamanan harus bertindak tegas," kata La Nyalla.
La Nyalla mengatakan, masyarakat harus diberikan jaminan keamanan dalam menjalani aktivitas. Aktivitas terorisme, kata dia, tidak boleh dibiarkan berkembang di Indonesia.
"Aparat keamanan harus menumpas kelompok-kelompok terorisme, bahkan hingga ke sel-sel terkecilnya," katanya pula.
Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu berharap masyarakat Poso tidak terpancing dengan kejadian tersebut. Semua pihak harus menghindari hal-hal yang tidak perlu.
"Keamanan, ketenangan, dan kedamaian di Poso tidak boleh terganggu," kata dia lagi.
Peristiwa itu berawal saat kelompok MIT menyatroni tiga warga. Dua di antaranya lalu terbunuh dan seorang saksi yang berhasil lari.
Saksi kemudian menyampaikan kejadian itu kepada kepala desa yang kemudian melapor ke polsek setempat. Satgas Madago Raya lalu turun tangan untuk melakukan penyisiran ke lokasi kejadian (TKP).
Tak jauh dari lokasi awal, ditemukan lagi jenazah dua orang yang menjadi korban penyerangan Ali Kalora cs tersebut.
Keempat korban tewas diketahui berasal dari Toraja, masing-masing atas nama Papa Dewi, Nenek Dewi, Lukas Lese, dan Papa. Papa Dewi dan Nenek Dewi merupakan ayah dan anak.
Baca juga: Anggota DPD nilai perlu definisi khusus afiliasi KKB di Papua
Baca juga: Ketua DPD RI yakin aparat berhasil tangkap pembunuh keji di Sigi
Baca juga: Anggota DPD nilai perlu definisi khusus afiliasi KKB di Papua
Baca juga: Ketua DPD RI yakin aparat berhasil tangkap pembunuh keji di Sigi
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021