Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua berupaya meningkatkan minat membaca masyarakat yang saat ini masih rendah.Mereka hampir ditikam dengan besi tajam yang biasa digunakan untuk menggali ubi
Kepala DPAD Jayawijaya Primus Oagay ketika dihubungi di Wamena, Kamis, mengatakan rendahnya minat baca masyarakat merupakan situasi nyata yang masih berlangsung.
"Minat baca masyarakat Jayawijaya kita harus pacu, kerja keras terus, walau tidak banyak yang berhasil kita dorong warga untuk rajin membaca, sebab saat ini, itu sangat kurang sekali," katanya.
Baca juga: Pemerintah mulai salurkan bantuan bagi korban bencana
Ia mengatakan masyarakat lebih tertarik menghadiri pertemuan yang membahas uang dibandingkan mencari ilmu di perpustakaan atau mengunjungi perpustakaan.
"Ketika menerima informasi bahwa bupati turunkan dana untuk masyarakat di salah satu desa, itu bukan main, masyarakat satu kampung atau satu distrik hadir. Ini perbedaanya jauh sekali dengan ketika mengajak mereka membaca," katanya.
Baca juga: Acap diteror, staf Dinkes Jayawijaya akan temui Bupati
Rendahnya minat baca juga dipicu lokasi perpustakaan yang jauh dari pantauan aparat penegak hukum, sehingga ia mengharapkan perpustakaan dipindahkan ke daerah aman.
"Saya punya teman-teman pegawai hampir menjadi korban kelakuan orang mabuk. Mereka hampir ditikam dengan besi tajam yang biasa digunakan untuk menggali ubi," katanya.
Selain ancaman pembunuhan, staf perpustakaan dan arsip daerah juga mendapat ancaman pemerasan.
Baca juga: 125 tenaga medis disiapkan untuk vaksinasi COVID-19 di Jayawijaya
"Misalnya awal-awal bulan ini kami sedang melakukan pembersihan di kantor, ternyata justru ada dua orang masuk dan minta uang Rp2 juta. Ini uang dari mana yang harus kita berikan," katanya.
Walau menghadapi berbagai kendala dalam meningkatkan minat baca warga, pihaknya terus berusaha semampu mungkin memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Baca juga: Pemerintah Jayawijaya tambah tempat isolasi karena pasien bertambah
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021