"Setelah dilakukan pendataan dari kemarin, warga tersebut kami cek, apakah mereka sudah dilengkapi dengan surat pengantar bebas COVID-19," kata Pelaksana Tugas Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji di Jakarta Selatan, Minggu.
Aparat dari pemerintah daerah, TNI dan Polri mendatangi kawasan pemukiman di Jalan Kemang Utara IX tepatnya di salah satu gang sempit yang merupakan terusan Gang H Ibrahim di RT001 RW05, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Di kawasan itu dihuni sekitar 48 warga pendatang dari Pemalang, Jawa Tengah, yang sebagian besar berprofesi sebagai pedagang bubur ayam.
Dari hasil pendataan langsung, belum seluruh warga tersebut kembali ke Jakarta Selatan.
Meski demikian, beberapa warga yang sudah kembali ke Jakarta Selatan itu kemudian didata dan diminta untuk menjalani tes usap antigen karena tidak dapat menunjukkan hasil negatif COVID-19.
Lokasi tes usap antigen didirikan di dekat salah satu kampus yang tak jauh dari gang tersebut.
"Kami dibantu dokter Puskesmas, jajaran polsek dan koramil, kami melakukan (tes) seperti saat ini di Duren Tiga," ucap Isnawa.
Sementara itu, Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Azis Andriansyah mengatakan tiga pilar, yakni pemda, TNI, dan Polri merupakan sinergi untuk menekan penyebaran COVID-19, dengan langsung mendatangi pemudik di kediamannya dan melakukan tes usap antigen.
"Pemda, TNI dan Polri termasuk relawan, kami melakukan pendataan, jemput bola ke kampung bersama RT/RW, kepala lingkungan untuk mendata warga yang mudik dan kembalinya harus kami pastikan bahwa warga tersebut sehat," ujar Azis.
Dalam pemeriksaan beberapa pemudik yang sudah balik ke Jakarta Selatan itu, belum ditemukan adanya warga yang positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap antigen.
Sementara itu, salah satu warga setempat Takhmid yang berprofesi sebagai pedagang bubur ayam mengaku kembali ke Jakarta Selatan pada Rabu (12/5) atau sehari sebelum Idul Fitri karena biasanya pas Lebaran ramai pembeli.
Ia mengaku tidak mempunyai surat keterangan negatif COVID-19, begitu juga ketika kembali ke Jakarta tidak membawa surat keterangan negatif virus corona.
"Sehari sebelum Lebaran, saya sudah balik dari Pemalang karena biasanya pas Lebaran ramai (jualan). Tidak ada kendala saat balik ke Jakarta, saya naik motor," katanya.
Apabila dalam pemeriksaan tes usap antigen tersebut, ditemukan hasil reaktif, maka mereka akan dites usap dengan metode "Polymerase Chain Reaction" (PCR) yang hasilnya diketahui dalam 12 jam.
Jika hasil tes PCR positif COVID-19, maka warga tersebut akan dibawa ke rumah sakit rujukan yang sudah ditetapkan pemerintah daerah.
Baca juga: Lenteng Agung pasang stiker pemudik jalani isolasi mandiri
Baca juga: Jakarta Selatan minta pemudik bawa hasil tes negatif COVID-19
Baca juga: Pemudik lokal di Pos Pasar Jumat akan diputar balik
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021