"Dari data yang ada, ada 2,2 juta orang masuk Jakarta dan yang keluar sekitar 2,6 juta untuk tanggal 6 sampai 15 Mei," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin.
Riza mengatakan demi meredam penularan COVID-19 dari pergerakan orang dalam jumlah besar, Pemprov DKI telah menerapkan sejumlah kebijakan selama periode larangan mudik, seperti menutup tempat wisata, seperti Ragunan, TMII dan Ancol.
"Kita berdoa berusaha terus agar masa libur Idul Fitri ini tidak menimbulkan peningkatan atau lonjakan COVID di Jakarta," katanya.
Baca juga: Polda Metro temukan 10 pemudik positif COVID-19
Baca juga: Wisma Atlet siapkan 10 ribu tempat tidur untuk antisipasi kasus baru
Adapun berdasarkan informasi yang ada, sebanyak 2.607.688 orang yang keluar dari Jakarta itu menggunakan kendaraan pribadi dan 555 orang memakai layanan bus AKAP.
Orang yang masuk Jakarta juga mayoritas menggunakan kendaraan pribadi, yakni 2.244.096 orang dan 174 orang menggunakan bus AKAP.
Sementara itu, jumlah kendaraan yang keluar dari Jakarta tercatat 1.730.463 kendaraan. Dari data itu, 714.916 kendaraan keluar dari Jakarta melalui jalan tol dan 1.015.547 kendaraan melalui jalan arteri.
Untuk jumlah kendaraan yang masuk Jakarta total ada 1.513.267. Sebanyak 679.152 kendaraan masuk Jakarta melalui jalan tol dan 834.115 kendaraan masuk melalui jalan arteri.
Baca juga: Wisma Atlet terima enam pasien positif dari lokasi penyekatan
Baca juga: Wagub imbau pemudik tidak bawa saudara ke Jakarta
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021