Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir pasca terjadinya bencana alam banjir sejak beberapa hari terakhir.Karena daerah ini telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir, sehingga daerah ini bisa menggunakan anggaran yang bersumber dari belanja tidak terduga (BTT).
“Penetapan status tanggap darurat bencana banjir sejak sejak Selasa (18/5) hingga tiga hari ke depan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Syahrizal dalam keterangannya di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan hal itu saat berada di tempat kejadian banjir di Desa Pondok Batu bersama dengan Wakil Bupati Mukomuko Wasri, Kapolres Mukomuko AKBP Andy Arisandi dan Dandim.
Penetapan status tanggap darurat bencana banjir yang pertama per tiga hari, kalau memang tidak memungkinkan status tanggap darurat bencana banjir ditambah tiga hari lagi.
Tetapi sepertinya kondisi banjir yang melanda Desa Pondok Batu ini sudah mulai surut, kini kondisi jalan sudah kering, banjir yang merendam rumah warga wilayah ini sudah mulai beransur kering, hanya beberapa rumah yang masih terendam banjir.
Baca juga: Sungai meluap, banjir putuskan jalan provinsi di Mukomuko-Bengkulu
Baca juga: Polisi di Mukomuko pasang tenda pengungsi korban banjir
Petugas BPBD menyiapkan makan dan minum untuk sejumlah keluarga warga Desa Pondok Batu, Kecamatan Kota Mukomuko yang menjadi korban banjir di wilayah ini.
Makanan berasal dari dapur umum di kantor ini, jadi nasi yang sudah siap dibawa ke lokasi banjir untuk dibagikan kepada warga yang menjadi korban banjir di wilayah ini, ujarnya.
Karena daerah ini telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir, sehingga daerah ini bisa menggunakan anggaran yang bersumber dari belanja tidak terduga (BTT).
“Dasar pengambilan dana BTT itu kan dengan ditetapkan status darurat bencana, untuk menalangi makanan orang ini, kalau ada kemungkinan kita untuk gunakan untuk membangun infrastruktur yang rusak akibat banjir,” ujarnya.
Dikatakan, saat ini instansinya masih melakukan inventarisir untuk menghitung kebutuhan anggaran untuk penanganan bencana alam banjir yang melada sejumlah wilayah daerah ini.
Ada 370 unit bangunan rumah milik warga yang di Desa Pondok Batu dan Desa Tanah Harapan, Kecamatan Kota Mukomuko yang terendam banjir yang berasal dari luapan Sungai Selagan.
Dari 370 rumah tersebut, ada 332 unit rumah milik warga Desa Pondok Batu dan 38 unit rumah milik warga Desa Tanah Harapan.
Baca juga: Empat daerah terendam banjir, Bengkulu siaga bencana
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021