Kementerian Sosial menyelenggarakan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-25 dan menekankan pesan akan pentingnya peran keluarga dengan tema “Lansia Bahagia Bersama Keluarga”.
"Makna tema ini, keluarga adalah lembaga sosial terkecil yang menjadi tempat “persemaian” bagi setiap orang. Dari kondisi tersebut, maka orang tualah yang menjadi penjuru bagi generasi muda sekaligus panutan, " kata Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Andi Hanindito dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, posisi keluarga menjadi sangat penting dan dominan karena di keluargalah kita semua bisa melakukan proses interaksi dan komunikasi baik antara orangtua dengan anak maupun sebaliknya. Dalam keluarga, peran orang tua selain sebagai pengayom juga sekaligus sebagai teman yang tepat bagi para generasi penerus.
Baca juga: Linda Gumelar: Semangat lansia tingkatkan daya tahan dari COVID-19
Pada situasi yang demikian itulah terjadi simbiosis mutualisme antar generasi, di mana kondisi tersebut sesuai dengan tema Hari Lanjut Usia Nasional yaitu “Lansia Bahagia Bersama Keluarga”.
"Dari kondisi tersebut, maka orang tualah yang menjadi penjuru bagi generasi muda sekaligus panutan," kata Andi.
Menghargai orang tua, menyayangi orang tua dan menghormati orang tua khususnya para Lanjut Usia bukan berarti sesuatu yang berlebihan, karena menjadi Lanjut Usia adalah sebuah keniscayaan, kata Andi.
"Para generasi penerus hendaknya dapat memahami tentang hakekat orang tua khususnya para Lanjut usia dalam struktur kedudukannya di dalam keluarga dan masyarakat, karena keduanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah struktur dan kultur sosial, " kata dia.
Baca juga: Menteri PPPA: Lansia perlu perhatian khusus hadapi normal baru
HLUN diperingati atas dasar situasi dan kondisi sejarah yang pada waktu itu Dr. KRT Radjiman Widiodiningrat, didaulat oleh peserta sidang Pertama Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) untuk menjadi pimpinan sidang dimaksud karena memiliki pemikiran yang cemerlang sekaligus sebagai anggota paling sepuh pada tanggal 29 Mei tahun 1945.
Tanggal tersebut dicetuskan kembali dan dicanangkan tanggal 29 Mei 1996 di Semarang sebagai Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) oleh Presiden RI pada saat itu, sebagai penghormatan atas jasa, pemikiran dan kebijakan Dr. KRT Radjiman Widiodiningrat.
Baca juga: Meutia Hatta: Lansia perlu kemandirian hadapi normal baru
Baca juga: Persentase lansia terus meningkat setiap tahun, sebut Menteri PPPA
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021