• Beranda
  • Berita
  • Presiden IOC akan tiba di Jepang 11 hari sebelum pembukaan Olimpiade

Presiden IOC akan tiba di Jepang 11 hari sebelum pembukaan Olimpiade

20 Mei 2021 15:18 WIB
Presiden IOC akan tiba di Jepang 11 hari sebelum pembukaan Olimpiade
Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach menghadiri peluncuran Agenda Olimpiade 2020 + 5 selama Sesi IOC ke-137 dan pertemuan virtual di Lausanne, Swiss, 12 Maret 2021. ANTARA/Greg Martin / IOC / Handout via REUTERS/pri. (REUTERS/Greg Martin/IOC)
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach akan tiba di Jepang untuk menghadiri Olimpiade pada 12 Juli, 11 hari sebelum upacara pembukaan, Kyodo melaporkan, Kamis.

Hal itu disampaikan Wakil Presiden IOC John Coates dalam surat yang ditujukan kepada berbagai pemangku kepentingan Olimpiade, termasuk atlet, komite Olimpiade nasional dan federasi olahraga internasional. Coates juga akan berada di Tokyo untuk mengawasi persiapan Olimpiade mulai Juni.

Bach telah berencana mengunjungi Jepang pada pertengahan Mei, tetapi rencana itu ditunda karena lonjakan kasus COVID-19 di negara tersebut.

Bach awalnya juga dijadwalkan berpartisipasi dalam acara estafet obor di Prefektur Hiroshima, Senin lalu, dan bertemu dengan Perdana Menteri Yoshihide Suga.

Baca juga: IOC siap kirim staf medis ke Olimpiade Tokyo 
Baca juga: Presiden IOC sebut kirab obor di Hiroshima seruan untuk perdamaian 


Dalam surat tersebut, Coates menegaskan kembali komitmen IOC untuk mengadakan Olimpiade Tokyo di tengah kekhawatiran pandemi COVID-19, dengan menyebutkan Bach, Presiden Panitia Penyelenggara Tokyo Games Seiko Hashimoto dan Gubernur Tokyo Yuriko Koike memberikan jaminan Olimpiade dapat diselenggarakan dengan aman.

Coates mengirimkan surat tersebut setelah hari pertama rapat komisi koordinasi yang berlangsung selama tiga hari dan diadakan untuk mengawasi persiapan Olimpiade.

Dia merasa penting untuk memberitahu pemangku kepentingan dengan informasi terbaru dari para pengambil keputusan terkait.

Coates memuji pekerjaan yang dilakukan oleh penyelenggara untuk mengimplementasikan solusi berbasis sains, seperti tes skrining, pemakaian masker, kebersihan pribadi dan menjaga jarak fisik. 

"Mereka juga memanfaatkan pengalaman ratusan acara olahraga yang telah berlangsung dengan aman di seluruh dunia selama setahun terakhir, dengan risiko minimal bagi peserta dan juga, yang terpenting, penduduk setempat," ungkap Coates.

Baca juga: Jepang larang delegasi tamu VIP bertemu atlet dalam Olimpiade 
Baca juga: Jelang Olimpade, sebagian besar tenaga medis di Jepang belum divaksin 


Pertemuan yang membahas kesiapan Olimpiade selama tiga hari itu dilakukan di tengah skeptisme tentang penyelenggaraan acara tersebut semakin meningkat, dengan 59,7 persen responden dalam jajak pendapat Kyodo News baru-baru ini menyatakan Olimpiade dan Paralimpiade harus dibatalkan.

Sementara itu, rapat komisi koordinasi berlangsung hingga Jumat.

Olimpiade musim panas yang telah ditunda selama satu tahun karena pandemi COVID-19 itu rencananya akan melibatkan sekitar 11.000 atlet dari seluruh dunia. 

Baca juga: Petisi tolak Olimpiade diajukan ke pemerintah Tokyo 
Baca juga: IOC yakin Olimpiade Tokyo akan sukses meski ditentang publik 

 

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021