PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) siap mengakselerasi transformasi digital guna memacu kinerja perseroan lebih baik di tengah pandemi.Kami juga akan memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan perusahaan 'financial technology'
"Dukungan permodalan yang semakin besar menjadi salah satu faktor bahwa pencapaian kinerja akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Kami berkomitmen untuk mengakselerasi transformasi digital dalam upaya membangun keunggulan kompetitif berkelanjutan, khususnya di tengah pandemi ini," kata Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin melalui keterangannya di Jakarta, Kamis.
Untuk itu, lanjut Agus, emiten berkode saham BEKS itu akan mengembangkan analisis big data dan business intelligence, sehingga dapat diselaraskan dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi pada masa mendatang.
"Kami juga akan memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan perusahaan financial technology atau fintech untuk mengembangkan potensi bisnis usaha UMKM guna pertumbuhan perekonomian daerah Banten," ujar Agus.
Bank Banten pada Kamis ini menggelar rapat umum pemegang saham tahunan dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPST/LB).
RUPST Bank Banten menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Tahun Buku 2020. Laporan Tahunan menyajikan kinerja keuangan Bank Banten 2020 serta langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan institusi sebagai bank pembangunan daerah, penyelarasan proses bisnis dan layanan, akselerasi transformasi digital, pengembangan SDM yang profesional, dan penyempurnaan tata kelola perusahaan.
Melanjutkan transformasi untuk pertumbuhan usaha yang berkelanjutan serta dukungan dari pemegang saham pengendali (PSP) terakhir, perseroan telah melakukan langkah strategis dalam upaya perbaikan struktur keuangan.
Perseroan berhasil mencatatkan milestone penting dengan mendapatkan penguatan permodalan oleh Pemerintah Provinsi Banten melalui PT Banten Global Development dalam Aksi Korporasi Penawaran Umum Terbatas (PUT) VI sebesar Rp1,55 triliun.
Hal tersebut berdampak pada peningkatan yang signifikan dengan ekuitas sebesar Rp1,36 triliun, meningkat 147,77 persen dari 2019 sebesar Rp549,53 miliar, sehingga rasio Kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) perseroan meningkat menjadi 34,75 persen dari tahun sebelumnya sebesar 9,01 persen.
"Penetapan dana setoran modal Bank Banten adalah cerminan dukungan dan kepercayaan yang besar dari pemegang saham pengendali terakhir yaitu Pemerintah Provinsi Banten terhadap prospek usaha Bank Banten. Karena Bank Banten adalah simbol kemandirian Provinsi Banten sekaligus lokomotif kebangkitan perekonomian Banten," kata Agus.
Ia menambahkan dalam rangka perbaikan kinerja ke depan, perseroan melanjutkan upaya peningkatan efisiensi terhadap pos-pos biaya. Perseroan juga memperbaiki kualitas aktiva produktif, melalui penjualan aset yang diambil alih (AYDA) dan pengelolaan penyelesaian kredit bermasalah melalui restrukturisasi, penagihan, dan penjualan agunan.
"Tentunya dukungan pemegang saham kepada Bank Banten dengan disetujuinya seluruh mata acara rapat, memberikan sentimen yang positif bagi segenap pemangku kepentingan sekaligus menambah keyakinan kami dalam menangkap peluang bisnis ke depan," ujar Agus.
Berdasarkan data RTI pada Kamis ini, saham BEKS menyentuh harga Rp86 per saham atau meningkat sebesar 7,5 persen pada perdagangan di bursa seiring dengan hasil pelaksanaan RUPST/LB pada Kamis ini.
Baca juga: OJK nyatakan Bank Banten sehat
Baca juga: Bank Banten dapat suntikan modal dari Sinarmas Group dan Bangkok Bank
Baca juga: Penyaluran kredit melambat, aset Bank Banten turun 14,60 persen
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021