Umat Muslim di Desa Semerantau, Kecamatan Kalis, wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat terpaksa melaksanakan sholat Jumat di lapangan terbuka dataran tinggi akibat banjir yang melanda desa tersebut.
"Ada 156 rumah warga kami terendam termasuk rumah ibadah, kami terpaksa Shalat Jumat di lapangan terbuka daerah dataran tinggi di lokasi pengungsian," kata Sekretaris Desa Semerantau Kecamatan Kalis Rusmadi, menghubungi ANTARA, di Putussibau ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Jumat.
Banjir di Desa Semerantau terjadi sejak Kamis (20/5/2021) dengan kedalaman air rata-rata 2,7 meter, yang mengakibatkan 156 rumah warga terendam terdiri dari 9 (sembilan) fasilitas umum termasuk rumah ibadah dan 147 rumah warga.
Menurut dia, harta benda warga di Semerantau tidak bisa diselamatkan dari banjir, bahkan dua ekor sapi milik warga terseret banjir serta sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat masih terendam banjir.
Baca juga: Ketinggian banjir di ruas jalan Kalis-Putussibau naik
Baca juga: Banjir genangi jalan nasional Kalis-Putussibau
Baca juga: Ketinggian banjir di ruas jalan Kalis-Putussibau naik
Baca juga: Banjir genangi jalan nasional Kalis-Putussibau
"Warga kami mengungsi ke dataran tinggi ada juga yang tinggal dan membuat rumah terapung darurat (lanting)," kata Rusmadi.
Ia berharap segera ada perhatian dari Pemkab Kapuas Hulu untuk membantu warga terdampak banjir terutama yang telah mengungsi.*
Baca juga: 11 desa di dua kecamatan wilayah Kapuas Hulu dilanda banjir
Baca juga: Banjir rendam permukiman warga perbatasan RI-Malaysia saat Idul Fitri
Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021