• Beranda
  • Berita
  • Tim skateboard Australia terpaksa mundur dari kualifikasi Olimpiade

Tim skateboard Australia terpaksa mundur dari kualifikasi Olimpiade

24 Mei 2021 11:41 WIB
Tim skateboard Australia terpaksa mundur dari kualifikasi Olimpiade
Logo Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda hingga 2021 karena wabah penyakit coronavirus (COVID-19), terlihat melalui rambu lalu lintas di gedung Kantor Pemerintah Metropolitan Tokyo di Tokyo, Jepang 22 Januari 2021. (ANTARA/REUTERS/Issei Kato/pri)
Tim skateboard Australia didiskualifikasi dari ajang kualifikasi Olimpiade di Amerika Serikat setelah tiga orang dalam grup tersebut dinyatakan positif COVID-19, Reuters melaporkan, Senin.

Dua orang pemain, termasuk pemain berusia 13 tahun Charlotte Heath, dan seorang pelatih dinyatakan positif setelah tiba di Amerika Serikat, dan yang lainnya dalam grup tersebut terpaksa mundur dari kualifikasi di Des Moines, Iowa, karena mereka dianggap melakukan kontak dekat dengan pelatih.

Pemain skateboard Melbourne Charlotte Heath, dalam unggahan media sosialnya, mengungkapkan bahwa ia merupakan salah satu orang dalam grup yang dinyatakan positif tersebut. Sementara itu, identitas pemain skateboard lainnya yang dites positif masih belum jelas.

"Pemahaman saya adalah pemain berusia 13 tahun itu sangat didukung oleh lingkungan olahraganya dan juga... oleh kedua orang tuanya atau orang tua di sana," kata Chef de Mission Australia untuk Olimpiade Tokyo Ian Chesterman.

"Tidak ada yang menunjukkan gejala parah, itu hal yang sangat bagus, tapi jelas disayangkan mereka mendapatkan pengalaman itu di acara kualifikasi," tambahnya. 

Baca juga: Tim renang Kanada batalkan kamp pelatihan pra-Olimpiade di Jepang 
Baca juga: Penyelenggara isyaratkan lampu hijau untuk penonton di Olimpiade Tokyo


Pemain skateboard perempuan peringkat atas Australia Poppy Olsen, yang sudah memenuhi kualifikasi untuk Olimpiade Tokyo, mengatakan sejumlah pemain skateboard dalam timnya kini tidak lagi dapat memenuhi syarat untuk dapat bermain di Tokyo karena acara di Iowa adalah kesempatan terakhir bagi mereka.

"Mereka sangat terpukul karena saya (dan) anggota lain, Keegan Palmer, kami adalah satu-satunya wakil yang secara resmi dapat tampil di Olimpiade," ujar Olsen.

"Sementara bagi yang lainnya, ini adalah kesempatan terakhir mereka untuk masuk, jadi ya, itu sangat menghancurkan bagi mereka," tuturnya. 

Olsen menambahkan sebagian besar anggota timnya baru mendapat satu suntikan vaksin di Australia sebelum berangkat, dan berencana untuk mendapatkan suntikan kedua di Amerika Serikat.

"Sangat sulit bagi kami untuk mendapatkan vaksin... Saya pikir kami semua tahu tantangannya dan ingin bersaing di kompetisi ini (kualifikasi Olimpiade), terutama orang-orang yang sangat membutuhkan kompetisi ini sebagai ajang terakhir untuk mendapatkan poin," pungkas Olsen.

Baca juga: Australia prioritaskan vaksin untuk atlet Olimpiade 
Baca juga: Atlet Inggris akan divaksinasi sebelum Olimpiade Tokyo 


Australia mulai memvaksinasi atlet Olimpiade dua pekan lalu setelah komite Olimpiade nasional Australia (AOC) mendapatkan persetujuan dari pihak berwenang untuk akses prioritas vaksin.

Chesterman mengatakan AOC tidak punya waktu untuk memberikan dua suntikan vaksin Pfizer kepada para pemain skateboard sebelum mereka meninggalkan Australia untuk bertanding.

"Rencananya adalah mendapatkan suntikan kedua di Amerika Serikat," ungkap Chesterman. 

Baca juga: Jepang buka pusat vaksinasi massal untuk lansia menjelang Olimpiade 
Baca juga: Indonesia dapat tawaran vaksin Pfizer dari IOC 

 

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021