Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan delegasi Indonesia meraih Special Award pada ajang internasional Regeneron International Science and Engineering Fair (ISEF) 2021.penelitiannya Analisis Berkurangnya Kawasan Terbuka Dan Keberadaan Vegetasi Terhadap Perubahan Sebaran Potensi Ketersediaan Air Tanah Dangkal
Dari hasil penjurian ajang Regeneron ISEF 2021 yang dilaksanakan pada 20-21 Mei 2021, salah satu delegasi Indonesia Valencio Evanio Sahasika Kusumadyas siswa dari SMA 3 Yogyakarta mendapatkan spesial award dari China Association Science and Technology (CAST).
"CAST mendukung pemuda-pemudi untuk menjadi warga negara dengan literasi sains yang tinggi. Penghargaan CAST ini diberikan kepada proyek yang paling mencerminkan orisinalitas dan inovasi karya siswa disemua disiplin ilmu," kata Plh Kepala LIPI Agus Haryono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Pada ajang internasional itu, Valencio menampilkan karya penelitiannya yang berjudul "Analisis Berkurangnya Kawasan Terbuka Dan Keberadaan Vegetasi Terhadap Perubahan Sebaran Potensi Ketersediaan Air Tanah Dangkal (Air Sumur) Di Pinggiran Kota Yogyakarta " (Analysis of Potential Groundwater Availability using Euclidean Distance in Yogyakarta Suburban City).
Pengumuman dan penyerahan penghargaan tersebut dilaksanakan dalam jaringan pada Jumat (21/5).
CAST merupakan organisasi ilmuwan dan para ahli teknologi terbesar yang berada di China. Salah satu misinya adalah untuk meningkatkan pemahaman publik tentang sains serta mengembangkan program tentang sains.
Selama melakukan penelitian, Valencio didampingi oleh peneliti geoteknologi LIPI Rachmat Fajar Lubis selaku mentor.
Baca juga: LIPI kirim 13 pelajar Indonesia ke ajang internasional ISEF 2021
"Semoga prestasi Evanio menjadi contoh agar riset remaja Indonesia tetap disegani di dunia dan secara khusus memiliki kontribusi pengetahuan terhadap kebijakan pemerintah lokal dalam pengelolaan air tanah,” kata Fajar.
Valencio melakukan penelitian tersebut karena peduli pada ketersediaan air tanah yang kian berkurang karena pembangunan yang membuat berkurangnya pula kawasan terbuka.
Sebagai fungsi ekologis, kawasan terbuka merupakan area masukan/imbuhan air (recharge area), sedangkan keberadaan vegetasi merupakan pendorong laju infiltrasi dan curah hujan merupakan sumber air yang masuk ke dalam bumi. Jadi kondisi ketiganya sangat menentukan ketersediaan air tanah.
Ketersediaan air tanah dangkal (air sumur) sangat dibutuhkan masyarakat sebagai penyokong kehidupan sehari-hari. Dari segi keruangan lokasi studi sangat memungkinkan menjadi perkotaan di masa depan.
Valencio menuturkan jika selama perkembangan ketiga unsur tersebut tidak diperhatikan dengan serius, maka akan muncul permasalahan terhadap ketersediaan air sumur. Sehingga penelitian perlu dilakukan menggunakan data secara time series dari tahun 2006-2019, yang dianalisis berdasarkan aspek imbuhan air dan aspek resapan air.
Penelitian itu bertujuan untuk memberikan informasi perubahan sebaran potensi ketersediaan air tanah dangkal (air sumur). Penelitian tersebut menggunakan sampel 14 sumur yang dipilih secara purposive sampling.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pengaruh berkurangnya kawasan terbuka menjadikan potensi ketersediaan air banyak terkonsentrasi di bagian selatan dibuktikan dengan hasil peta potensi ketersediaan air pada 2006 dan 2019.
Sedangkan pengaruh keberadaan vegetasi semakin berkurang, baik tipe herba sneak dan pohon, akan tetapi dari vegetasi tipe semak yang semakin luas di tahun 2019 memberikan kontribusi terhadap potensi ketersedaan air tanah dangkal (air sumur) kuantitatif berdasarkan skoring dari parameter yang digunakan.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa resapan air tanah di ruang terbuka mengalami penurunan sebesar 627,38 hektar. Keberadaan kawasan vegetasi akan mengurangi batas-batas kawasan resapan air, sehingga luas resapan air pada tahun 2019 turun menjadi 125.531 hektar.
Secara garis besar persebaran lokasi potensi ketersediaan air tanah berada di selatan yaitu di Desa Tamanan dan Desa Wirokerten dengan sebaran lokasi titik potensi tinggi sebesar 8,33 persen.
Dari keberhasilan memperoleh special award dari CAST, Valencio memperoleh penghargaan sebesar 1.200 dolar AS atau sebesar Rp16.800.000.
Baca juga: "Sustainable fashion" yang inklusif hadir di ISEF 2020
Baca juga: Desainer lokal bisa kreasikan wastra jadi fesyen berkelanjutan di ISEF
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021