Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan kegiatan bertajuk Table Top atau forum yang mempertemukan pelaku industri pariwisata dapat mempersiapkan sektor itu kembali bangkit pada masa pandemi COVID-19.Dengan adanya COVID-19 ini bukan berarti kita terus berhenti, tetapi justru ketika dalam suasana seperti ini kita mulai mempersiapkan agar nanti ketika pandemi sudah terkendali pariwisata dapat bangkit
"Dengan adanya COVID-19 ini bukan berarti kita terus berhenti, tetapi justru ketika dalam suasana seperti ini kita mulai mempersiapkan agar nanti ketika pandemi sudah terkendali pariwisata dapat bangkit," kata Kepala Seksi Analisis Pasar dan Kerja Sama, Dinas Pariwisata Bantul Catarina Issri Putranti Hendrayanti di Bantul, Selasa.
Oleh karena itu, Table Top atau temu pelaku industri pariwisata bisnis ke bisnis dari seller atau penjual pariwisata mulai hotel, restoran, usaha pariwisata, desa wisata, objek wisata, dengan buyer, pembeli yang berasal pelaku travel biro yang ada di luar kota dapat menggeliatkan sektor pariwisata.
"Tidak hanya siap untuk bangkit dalam konteks pariwisata, akan tetapi perekonomian Bantul secara luas," kata Issri Putranti.
Dia mengatakan, ada 40 buyer dan 20 seller dari Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur yang turut serta dalam temu forum bisnis yang dikemas dalam Table Top, kegiatan berupa famtrip ke desa wisata, objek wisata, serta sentra kerajinan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Kami memilih se-Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah, sehingga nanti dengan harapan 40 buyer dan 20 seller dari semua industri pariwisata Bantul yang sudah mengenal Bantul ini nanti ke depan dapat menjual Bantul lebih baik lagi," katanya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Setyo Rukun Kerajinan Kulit Manding Bantul Purwadi usai menerima kunjungan peserta Table Top mengatakan, mengaku senang dengan kunjungan pelaku industri pariwisata tersebut, dan harapannya dapat membantu mempromosikan produk UMKM di desa wisata kerajinan ini.
"Kami bersyukur ada kunjungan wisata ke sini, harapannya nanti bisa ikut memasarkan hasil perajin, harapan saya begitu. Kalau soal harga produk bisa dirembug, yang penting kita jalan, karena selama pandemi ini penjualan, tanpa ada promosi," katanya.
Baca juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja sebabkan kunjungan wisata turun di Bantul
Baca juga: FPRB Bantul kampanyekan gerakan pemakaian masker di objek wisata
Baca juga: Dua destinasi wisata di Bantul jadi lokasi Gerakan BISA Kemenparekraf
Baca juga: Pendapatan wisata Bantul dengan protokol kesehatan capai Rp3,5 miliar
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021