Dua destinasi wisata di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dipilih menjadi lokasi Gerakan Bersih, Indah, Sehat, dan Aman atau BISA, yang merupakan program padat karya di sektor pariwisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.Untuk pengelola wisata agar selalu menerapkan protokol kesehatan, menjaga kapasitas destinasi sehingga wisatawan yang berkunjung tidak sampai berjubel
"Gerakan BISA ini merupakan inisiasi Kemenparekraf, dilakukan di empat kabupaten di DIY. Kabupaten Bantul dipilih dua lokasi yaitu di Setren Opak dan Pasar Kebon Empring Piyungan," kata Staf Bidang Pemasaran Seksi Promosi dan Pelayanan Informasi Dinas Pariwisata Bantul Markus Purnomo Aji saat dihubungi di Bantul, Rabu.
Baca juga: Lima destinasi wisata di Sulut jadi sasaran Gerakan BISA Kemenparekraf
Menurut dia, kegiatan tersebut dilakukan melalui program padat karya dengan melibatkan para pelaku pariwisata dan masyarakat sekitar objek wisata setempat. Gerakan BISA di wilayah Bantul telah dilaksanakan sejak Sabtu (10/10/2020) dan ditutup pada Selasa (13/10/2020).
"Masing-masing destinasi wisata selama dua hari, melibatkan sekitar 50 orang tiap lokasi, yang dilakukan dalam gerakan BISA adalah perbaikan sarana dan prasarana di destinasi seperti pengecatan, penggantian ikon, pengerasan akses masuk dan pembuatan pagar," katanya.
Dia mengatakan penunjukan dua destinasi wisata di Bantul sebagai lokasi program Kemenparekraf tersebut dilakukan tim kementerian setelah ada penilaian dari kesiapan sumber daya manusia (SDM) pengelola dan faktor kebersihan, sementara pemerintah kabupaten hanya mengusulkan lokasi.
"Yang memilih adalah Kemenparekraf, Bantul mengajukan tiga lokasi plus Srikeminut Imogiri. Menurut Kemenparekraf yang terpilih adalah yang siap dari sisi SDM, dilihat dari sarana prasarananya, kunjungannya, dan yang dinilai mendukung gerakan bersih, sehat, aman, dan berwawasan lingkungan," katanya.
Dia mengatakan melalui kegiatan BISA Kemenparekraf di Bantul, diharapkan bisa memberikan kepuasan, keamanan, dan kenyamanan para wisatawan yang berkunjung ke destinasi, sehingga nantinya dapat mendorong kemajuan sektor pariwisata Bantul.
Untuk itu, kata dia, Dinas Pariwisata Bantul juga mengharapkan para wisatawan tetap menjalankan adaptasi kebiasaan baru dalam berwisata dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan untuk wisatawan.
"Untuk pengelola wisata agar selalu menerapkan protokol kesehatan, menjaga kapasitas destinasi sehingga wisatawan yang berkunjung tidak sampai berjubel," katanya.
Baca juga: BOPLBF ajak masyarakat desa wisata Wae Rebo NTT lakukan Gerakan BISA
Baca juga: Kemenparekraf gelar Gerakan BISA guna pulihkan pariwisata Bogor
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020