Vihara Dharmakirti di Jalan Kapten Marzuki Kota Palembang, Sumatera Selatan, meniadakan kegiatan undapatta dipusambla pada rangkaian Hari Raya Trisuci Waisak 2565 untuk mencegah kerumunan.kami juga membatasi sembahyang di dalam vihara hanya 400 orang, biasanya bisa sampai 3.000 orang
Pembina Vihara Dharmakirti Darwis di Palembang, Rabu, mengatakan kegiatan undapatta dipusambla mengharuskan umat Budha mengelilingi komplek vihara untuk menerima persembahan uang, makanan dan obat-obatan.
Baca juga: Wanita budhis kenakan pakaian khas Sumsel pada perayaan Waisak
"Selain meniadakan kegiatan itu, kami juga membatasi sembahyang di dalam vihara hanya untuk 400 orang, biasanya bisa sampai 3.000 orang," ujarnya.
Namun bagi umat Budha yang tidak kebagian sesi sembahyang pagi tetap dapat melaksanakan sembahyang setelahnya secara bergantian dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Baca juga: Menag berpesan pada umat Buddha untuk rekatkan persaudaraan
Menurut dia, pelaksanaan berbagai kegiatan Trisuci Waisak memang menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran COVID-19 karena Kota Palembang masih berada di zona merah COVID-19.
Setiap orang wajib memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak selama prosesi sembahyang dan melaksanakan ibadah dalam kondisi badan yang sehat.
Baca juga: LAPAN: Gerhana Bulan Total langka bersamaan Hari Raya Waisak
Meski dilaksanakan dalam keterbatasan, namun ia mengungkapkan umat Budha tetap antusias dan berbahagia merayakan Waisak karena pada tahun lalu rangkaian prosesi hanya bisa dilakukan dari rumah.
"Pada Waisak kali ini mengambil tema eling dan waspada, yakni umat Budha diingatkan agar selalu meningkatkan ketakwaan dan menaati pesan pemerintah terkait protokol kesehatan," kata dia menambahkan.
Baca juga: Masih pandemi COVID-19, perayaan Waisak di Borobudur ditiadakan
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021