"Atas nama Pemerintah Indonesia, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin selama ini, kami berharap ke depannya Indonesia dan Jepang dapat terus melanjutkan dan meningkatkan kerja sama dengan berbagai mitra yang ada," kata Handoko dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu.
Handoko mengatakan bentuk kerja sama yang telah dijalankan oleh kedua negara antara lain Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) yang selama ini di bawah koordinasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Baca juga: Kepala BRIN dorong kontribusi swasta dalam sektor riset
Selain itu, Indonesia juga memiliki kerja sama "visiting professor" yang selama ini terus diupayakan dengan berbagai negara termasuk Jepang.
Handoko menuturkan saat ini tengah dilakukan upaya untuk dapat mengkonsolidasikan serta mengintegrasikan lembaga riset pemerintah di bawah kelembagaan BRIN.
Dia menuturkan akan sangat baik jika ke depannya Indonesia dan Jepang dapat terus membuka peluang kerja sama yang lebih luas bersama BRIN di masa yang akan datang.
Handoko juga mengusulkan untuk mengaktifkan kembali pertemuan rutin Joint Committee Meeting (JCM) antara Indonesia–Jepang di bidang iptek serta pameran terkait program penelitian SATREPS. Itu dinilai penting terkait banyaknya kerja sama yang telah dilakukan dan juga dapat mempererat hubungan kedua negara.
Sementara itu, Duta Besar Jepang Y.M Kanasugi Kenji Kanasugi menuturkan Indonesia telah menjadi mitra penting bagi Jepang.
Dia mengatakan banyak peneliti Jepang berkunjung ke Indonesia, begitu juga sebaliknya untuk peneliti Indonesia. Sebelum pandemi COVID-19, pada 2019, Jepang mencatat ada sekitar 3.600 peneliti Jepang mengunjungi Indonesia dan lebih dari 1.000 peneliti Indonesia berkunjung ke Jepang.
"Indonesia sejauh ini juga telah menjadi salah satu mitra penting bagi Jepang, seperti dalam kerja sama program SATREPS (Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development), terdapat 21 proyek yang telah didanai," ujar Kanasugi.
Handoko menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar Jepang pada Selasa (25/05). Pada kesempatan tersebut, kedua pihak saling mengungkapkan apresiasi atas kerja sama serta hubungan baik yang telah terjalin antara Indonesia dan Jepang hingga saat ini, khususnya di bidang riset dan inovasi.
Baca juga: BRIN: Pemerataan pendidikan-pengembangan SDM poin penting bagi Papua
Kerja sama antara Indonesia–Jepang didasari oleh Agreement Between the Government of the Republic Indonesia and the Government of Japan on Scientific and Technological Cooperation yang ditandatangani pada 1981.
Dalam kerangka kerja sama iptek, telah dilaksanakan dua kali JCM pada 1982 dan 2016, serta beberapa kerja sama lainnya, antara lain kerja sama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan Daicel Corporation dalam Implementasi Sistem Analisis Senyawa Chiral.
Kerja sama LIPI dalam program penelitian bersama, pertukaran para ahli (expert), dan "research-based education" yang melibatkan beberapa mitra Jepang di antaranya Tsukuba University, Kobe University, Tsukuba Botanical Garden, dan National Institute of Material Science.
Kerja sama Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dalam pengembangan radioisotop dan radiofarmaka serta teknologi nuklir untuk tujuan damai yang melibatkan beberapa institusi Jepang seperti Japan Atomic Energy Agency, Nippon Advance Information Service (NAIS), dan Hirosaki University.
Kerja sama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pada program bidang Aerospace yang melibatkan mitra antara lain Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology (JAMSTEC), dan Electronic Navigation Research Institute of National Institute of Maritime.
Baca juga: BRIN miliki tiga target ciptakan fondasi ekonomi berbasis riset kuat
Baca juga: BRIN perkuat SDM unggul tingkatkan ekosistem riset dan inovasi
Baca juga: BRIN dorong keanekaragaman hayati berdampak bagi ekonomi
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021