Pernyataan tersebut disampaikan pemerintah Inggris sehari sebelum menjadi tuan rumah pertemuan daring para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara Kelompok Tujuh (G7).
"Posisi kami konsisten bahwa yang penting adalah pajak dibayar dan perjanjian apa pun harus memastikan bisnis digital membayar pajak di Inggris yang mencerminkan aktivitas ekonomi mereka," kata seorang nara sumber dari kementerian keuangan Inggris.
"Kami menyambut baik komitmen baru Amerika Serikat untuk mengatasi masalah ini dan setuju bahwa pajak minimum dapat membantu memastikan perusahaan membayar pajak selama mereka menjadi bagian dari pendekatan dari paket (kebijakan pajak) itu," ujar pejabat Inggris itu.
Sebelumnya, negara-negara Kelompok Tujuh (G7) hampir mencapai kesepakatan tentang perpajakan terhadap perusahaan-perusahaan multinasional terbesar dunia.
Kesepakatan di antara negara G7 itu, bila tercapai, dapat membuka jalan bagi kesepakatan global di akhir tahun ini.
Setelah Amerika Serikat setuju untuk menerima tarif minimum minimal 15 persen, Prancis, Jerman, dan Italia mengatakan proposal baru itu merupakan dasar yang baik untuk menyegel kesepakatan internasional pada Juli.
Kesepakatan di antara negara anggota G7 kemungkinan dicapai paling cepat Jumat (28/5) setelah adanya kemajuan yang dibuat di antara para pejabat tinggi dalam beberapa hari terakhir.
"Dunia kini semakin dekat untuk mencapai (kesepakatan) pajak minimum global," kata Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan pada 22 Mei.
"Senang mendengar sambutan positif atas proposal kami," katanya di Twitter.
Hampir 140 negara bertujuan mencapai kesepakatan yang luas musim panas ini untuk menyusun ulang aturan pengenaan pajak bagi kelompok perusahaan multinasional dan perusahaan teknologi besar, seperti Alphabet Inc dan Facebook Inc.
Sumber: Reuters
Baca juga: G7 hampir capai kesepakatan perpajakan perusahaan terbesar dunia
Baca juga: Menkeu nilai positif penerapan pajak minimum global
Presiden Bertolak ke Jepang Hadiri G-7
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021