• Beranda
  • Berita
  • Kemenkop pastikan UMKM kuliner mampu bertahan di tengah pandemi

Kemenkop pastikan UMKM kuliner mampu bertahan di tengah pandemi

27 Mei 2021 23:58 WIB
Kemenkop pastikan UMKM kuliner mampu bertahan di tengah pandemi
Kemenkop pastikan UMKM kuliner mampu bertahan di tengah pandemi. ANTARA/HO-Humas Kemenkop

Hari ini di tengah krisis akibat pandemi COVID-19 UMKM juga masih bisa bertahan...

Kementerian Koperasi dan UKM memastikan pelaku UMKM yang bergerak pada bidang kuliner tetap mampu bertahan menjalankan usahanya di tengah pandemi COVID-19.

Deputi Bidang Usaha Mikro KemenkopUKM Eddy Satriya, Kamis, menyampaikan, UMKM menjadi salah satu penyangga perekonomian Indonesia. Terbukti ketika Indonesia mengalami dua kali krisis, UMKM yang paling mampu bertahan.

"Hari ini di tengah krisis akibat pandemi COVID-19 UMKM juga masih bisa bertahan. Meskipun pertumbuhan ekonomi masih kontraksi atau minus dalam beberapa kuartal, berkat UMKM pertumbuhannya mulai mendekati angka satu yang semula minus 5," katanya.

Ia mengakui pandemi COVID-19 memberikan dampak langsung ke berbagai aspek ekonomi masyarakat, terutama UMKM. Banyak UMKM yang merosot omzetnya, namun, beberapa UMKM masih cukup kuat bertahan di antaranya UMKM di sektor kuliner.

Untuk mendukung hal itu pihaknya menggelar Pelatihan Vokasional Bagi Usaha Mikro Sektor Kuliner di Bogor, Jawa Barat, yang diselenggarakan pada 27-29 Mei 2021.

Pelatihan yang diikuti 33 pelaku usaha mikro ini diadakan Kementerian Koperasi dan UKM bersama Dharma Wanita Persatuan Kementerian Koperasi dan UKM.

Program pelatihan dan pendampingan bagi usaha mikro kali ini fokus dengan topik pembuatan frozen food serta konten untuk memasarkan produk secara digital, baik melalui video sederhana atau pengambilan produk untuk dipajang di toko online milik pelaku usaha mikro.

Ia menilai berkat dunia digital perlahan UMKM pun bangkit. Berdasarkan survei The World Bank IBRD-IDA terkait dampak pandemi di Indonesia, ternyata sebanyak 42 persen UMKM menggunakan media sosial atau digital platform sebagai antisipasi kebijakan social distancing.

"Hal ini menunjukkan adanya perubahan UMKM yang mulai beralih menggunakan teknologi digital serta pemanfaatan internet untuk menjalankan bisnisnya," katanya.

Eddy menilai pandemi COVID-19 memang telah memaksa orang untuk mencoba hal baru di dunia digital. Saat ini, dunia digital bukan lagi monopoli anak muda milenial tetapi juga generasi sebelumnya.

Sementara itu, Penasihat Dharma Wanita Persatuan KemenkopUKM, Suzana Teten Masduki, dalam pengarahannya menyampaikan pentingnya aspek penguasaan teknik pengolahan makanan. Karena dari sinilah makanan yang dihasilkan sehat atau tidak.

"Dengan penguasaan ini juga berarti kita menjaga asupan gizi seimbang yang manfaatnya bisa didapatkan oleh tubuh. Dengan tubuh yang sehat dapat menjaga daya tahan tubuh kita," tuturnya.

Ia melihat peluang usaha makanan sehat seperti frozen food dapat menunjang pola hidup bersih dan sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Jenis makanan ini juga memiliki nilai tambah dan bisa dipasarkan secara online.

Baca juga: YIIM gulirkan UMKM kuliner guna genjot ekonomi rakyat saat pandemi

Baca juga: Menparekraf sebut 5 langkah agar UMKM berkembang di sektor pariwisata

Baca juga: Pengusaha kuliner ungkap strategi bertahan di tengah pandemi

Baca juga: Mereka yang percaya bisnis kuliner bisa mengubah nasib

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021