Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatatkan Barang Milik Negara (BMN) hulu migas Blok Rokan mencapai Rp97,78 triliun atau 20 persen dari total nilai BMN Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) nasional.Nilainya itu Rp97,78 triliun jadi sebesar 20 persen dari total BMN hulu migas
“Nilainya itu Rp97,78 triliun jadi sebesar 20 persen dari total BMN hulu migas. Besar sekali sehingga kami perhatian di sini," kata Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-Lain (PNKNL) DJKN Kemenkeu Lukman Efendi dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat.
Besaran nilai Rp97,78 triliun yang tercatat pada LKPP 2019 itu berupa tanah senilai Rp71,74 miliar, harta benda modal senilai Rp96,08 triliun, harta benda inventaris senilai Rp15,94 miliar dan material persediaan senilai Rp1,6 triliun.
Baca juga: Chevron bersiap wujudkan alih kelola Blok Rokan
Lukman menyatakan wilayah kerja Blok Rokan merupakan salah satu wilayah kerja PT Chevron Pacific Indonesia yang akan terminasi atau berakhir kontrak kerja samanya pada 8 Agustus 2021.
Wilayah kerja Blok Rokan seluas 626 ribu hektare tersebut meliputi lima kabupaten yakni Siak, Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan Hulu, dan Kampar.
Ia menuturkan saat ini pemerintah sedang fokus mengelola BMN di wilayah kerja Blok Rokan yang akan memasuki masa berakhir kontrak kerja samanya.
Di sisi lain, dari total luas tanah milik Blok Rokan ternyata baru 10 persen yang berhasil dicek fisik oleh DJKN karena terkendala pandemi COVID-19 dalam mengidentifikasi tanah BMN hulu migas tersebut.
“Memang kami agak keteteran di tanah tapi tanah ini sudah mulai kami selesaikan. 10 persen ini maksudnya dari total tanah itu luasnya sekitar 64 ribu hektare,” ujarnya.
Baca juga: Transisi pengelolaan Blok Rokan, Chevron serahkan data produksi
Lukman menargetkan pengecekan fisik tanah dan pemeriksaan harta benda modal dapat diselesaikan sebelum 8 Agustus 2021 yang merupakan tanggal berakhirnya kontrak kerja sama oleh PT Chevron Pacifik Indonesia.
Identifikasi untuk harta benda modal per April 2021 telah mencapai 83 persen, harta benda inventaris mencapai 60 persen, dan harta benda material mencapai 100 persen.
"Kami harap nanti pada 8 Agustus bisa clear dari kami-nya. Kami berpacu dengan waktu," tegasnya.
Baca juga: PLN janjikan pasok listrik andal tanpa padam untuk Blok Rokan
Baca juga: PLN sebut jadi pemegang mandat kelola listrik di Blok Rokan
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021