"Hilangnya uang di rekening tabungan di bank disebabkan oleh dua hal yaitu faktor nasabah dan faktor perbankan," kata Kepala OJK Sumbar Misran Pasaribu di Padang, Jumat.
Dari sisi nasabah, perlu dilihat apakah yang bersangkutan sudah benar-benar hati-hati menjaga kerahasiaan dananya.
Pada berbagai kasus dijumpai banyak nasabah yang memberikan nomor pin ATM kepada orang lain.
"Atau nomor pin dicatat di kertas kemudian disimpan dalam dompet, saat dompet hilang maka rekening bisa dikuras orang," katanya lagi.
Baca juga: OJK Sumbar terima 53 aduan soal industri jasa keuangan
Selain itu ada juga dalam satu keluarga antara suami dengan istri , orang tua dengan anak saling memberikan pin ATM.
Untuk itu, nasabah harus benar-benar menjaga dengan baik kerahasiaan data pin, ATM dan buku tabungan.
Pada sisi perbankan juga perlu dilihat apakah sudah menjalankan prosedur keamanan internal dengan baik.
"Jangan sampai ada orang buka tabungan, ATM masih disimpan oleh oknum pihak bank dan tidak diberikan kepada nasabah. Akhirnya rekening dikuras oleh oknum tadi," ujarnya.
Selain itu juga ada kemungkinan terkait dengan sistem perbankan ketika ada yang ahli IT mengotak-atik sistem di bank sehingga bisa mentransfer ke rekening lain.
Kedua hal ini harus dijaga secara komprehensif dan OJK tidak bisa mengawasi nasabah dan hanya bisa fokus mengawai perbankan.
"Setiap tahun saat melakukan pemeriksaan dipastikan semua dana nasabah terjaga baik dan tidak ada mutasi yang tidak wajar," kata dia.
Dalam pemeriksaan OJK minimal sekali setahun dilakukan dan memastikan semua Standar Operasional Prosedur di bank berjalan dengan baik.
"Akan tetapi jika ada oknum pegawai bank yang mengambil dana nasabah secara ilegal akan diproses oleh OJK dan pihak berwajib," katanya lagi.
Baca juga: OJK tidak tolerir "debt collector" yang langgar hukum
Baca juga: BI berkomitmen bersinergi dengan OJK tingkatkan kinerja ekonomi Bali
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021